3 Keanehan yang Dirasakan Nenek yang Ditusuk Remaja di Cimanggu Bogor, Merasa Didampingi Sosok Ini

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu Titin (55) menjadi korban penusukan oleh T (18) di Kampung Cimanggu Kecil Gang Pasama RT 003 RW 007, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Rabu lalu.

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Ibu Titin (55) menjadi korban penusukan oleh T (18) di Kampung Cimanggu Kecil Gang Pasama RT 003 RW 007, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Rabu lalu.

Titin harus mengalami luka robek di bagian perut kanannya.

Titin pun mengungkapkan keanehan saat insiden yang terjadi pada adzan subuh ini.

Berikut Keanehan yang dirasa Titin.

1. Pisau patah

Pisau yang digunakan oleh T ini ternyata pisau yang tidak begitu tajam.

Saat insiden, pisau ini tergeletak dilantai dan T pun melihatnya langsung mengambil.

Titin pun yang saat itu kaget tidak melakukan perlawanan apapun.

“Abdi tatih weh (saya berdiri aja). Teu ngalawan sama sekali (tidak melawan sama sekali). Terus si Teguh (pelaku) nusuk nganggo peso (nusuk pakai pisau),” kata Titin saat dijumpai TribunnewsBogor.con di kediamannya, Jumat (10/5/2024).

Ibu Titin (55) menjadi korban penusukan oleh T (18) di Kampung Cimanggu Kecil Gang Pasama RT 003 RW 007, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Rabu lalu. (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Pisau itu patah usai digunakan oleh pelaku menusuk.

“Dia nusuk kan itu beberapa kali. Nah pas mau nusuk lagi pas sampe kulit saya itu langsung patah aja tiba-tiba. Itu pas patahnya saya tau dan denger,” ungkapnya.

Saat kejadian, dirasa Titin, seperti ada bayangan hitam yang lewat.

Ia menduga, bayangan itu yang menjaga dirinya saat insiden ini.

“Mungkin dari bapa (suami saya). Dia kan orang Jampang Surade ya. Itu mah bener saya sama sekali ga ngelawan ga apa. Tiba-tiba pisau patah aja gitu,” ujarnya.

2. Merasa ada yang menunggu di klinik

Titin saat itu bahkan sempat keluar dan teriak kepada tetangga sekitar dan anaknya yang tinggal di sampingnya.

Bahkan, diakui olehnya, Titin ikut mencari T ke rumahnya.

“Awalnya kan saya lihat ciri-cirinya itu ada di rambutnya. Rambutnya itu memang mirip si Teguh. Langsung aja saya kesana kan sama Neneng (tetangga),” ujarnya.

Titin tidak pinsan ataupun merasakan apapun usai ditusuk. Titin masih sangat sadar saat itu.

“Pas dilihat memang udah darah kan. Tapi saya sadar aja gitu. Nah barulah dibawa ke klinik sama tetangga kan,” ujarnya.

Di klinik, luka ini tidak dijahit sama sekali. Saat itu Titin merasa ada sosok yang menemaninya.

“Ibumah gitu aja ngerasanya. Kaya ada yang ngelihatin sama nemenin gitu,” ungkapnya.

Titin terus berdoa saat itu agar lukanya tidak parah.

“Berdoa mah terus di dalam hati kan. Supaya dipermudah dan ga parah lukanya,” ungkapnya.

3. Tidak merasa sakit

Titin tidak merasa sakit meski perutnya ditusuk oleh T.

Padahal, luka tusukan pisau ini kedalamannya hampir satu ruas jarinya.

“Ya seruas gini lah dalamnya. Tapi, ibumah sadar aja gitu,” sambung Titin sambil menunjukan jarinya.

Kini, Titin pun sudah mulai beraktifitas kembali.

“Alhamdulillah sudah tidak sakit. Sekarang (Jumat) hari pertama lagi aktifitas,” tandasnya.

Berita Terkini