TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Profesi Titin, emak-emak yang ditusuk remaja mabuk di Bogor akhirnya terkuak.
Seperti diketahui, Titin belakangan menjadi sorotan usai perutnya ditusuk remaja mabuk menggunakan pisau.
Bahkan, pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk perut Titin sampai patah.
Meski sempat ditusuk pisau, namun tubuh Titin tak tumbang.
Tak heran, jika kini Titin menuai perhatian publik, bahkan disebut-sebut sebagai sosok emak-emak sakti.
Padahal, kata Titin, dirinya hanya pasrah saat remaja mabuk berinisial T (17) itu membabi buta menusuk perunya menggunakan pisau.
Titin bersyukur dirinya masih dilindungi oleh yang Maha Kuasa sehingga nyawanya masih selamat.
“Alhamdulillah masih ada yang ngelindungin lukanya enggak terlalu parah, enggak sampai harus dijahit, hanya dibersihkan karena ada darah, dikasih obat sama dokter, terus dikasih perban buat nutup lukanya,” kata Titin.
Baca juga: Duel Pemuda Mabuk VS Emak-emak Sakti di Bogor, Pelaku Babak Belur Hingga Pisaunya Patah
Pasca insiden penusukan yang dialamina, warga Kampung Cimanggu Kecil Gang Pasama RT 003 RW 007, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor mengaku dalam kondisi sehat.
Bahkan, ia menyebut tak merasakan sakit meskipun perutnya masih diperban.
“Alhamdulillah sudah tidak sakit. Sekarang (Jumat) hari pertama lagi aktivitas,” kata Titin dijumpai TribunnewsBogor.com di kediamannya, Jumat (10/5/2024).
Titin mengaku sengaja belum membuka perban yang menempel di perutnya.
Lantaran, dirinya masih dilarang oleh dokter yang menanganinya saat itu.
“Iya masih diperban dulu kata dokternya. Jangan dulu dibuka takut masih basah katanya,” ujarnya.
Kendati demikina, Titin yang sudah merasa kondisinya baik-baik saja sudah tak sabar untuk kembali beraktivitas seperti biasanya.
Baca juga: Sosok Emak-emak Sakti di Bogor Senyum usai Ditusuk Remaja Mabuk, Pelaku Ketakutan Pisaunya Patah
Lalu apa sebenanya Profesi Titin?
Titin tinggal di rumah sederhana bersama sang suami yang tengah sakit stroke.
Rumah yang luasnya tak lebih dari 100 meter itu menjadi tempat berteduh Titin bersama sang suami.
Untuk menopang hidupnya, Titin berjuang mengumpulkan botol palstik bekas untuk dijual kembali.
Bahkan, di teras rumahnya juga terlihat berbagai barang rongsok yang ia kumpulkan setiap hari.
Dari mulai botol palstik bekas, kardus hingga kaleng bekas dari bahan alumunium.
Titin mengaku barang rongsok yang ia dapat diambil dari pinggiran sungai hingga di tong sampah warga sekitar.
“Awalnya ngambil di kali depan rumah. Setelah beres lanjut lagi ngambil ke tiap tempat sampah,” tambahnya.
Titin mengaku bosan berlama-lama di rumah tanpa aktivitas yang berarti.
“Gabetah habisnya lama-lama diem dirumah. Soalnya kan memang udah ga sakit juga. Dari kemarin udah mau mulung aja,” ungkapnya.
Disisi lai, pelaku T kini sudah diamankan oleh polisi dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kanit Reskrim Polsek Bogor Tengah, Ipda Budi Setiawan mengatakan, pelaku T saat ini masih dilakukan pemeriksaan dan ditahan selama tujuh hari ke depan.
“Sudah ditetapkan tersangka kemarin. Saat ini sudah dilakukan penahanan 7 hari kedepan,” kata Budi saat dihubungi, Kamis (9/5/2024).
(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat/Huri)