TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dokter Boyke mengurai fakta sebenarnya soal isu ada minyak yang ampuh memperbesar alat kelamin pria.
Tak cuma minyak, kabarnya ada terapi khusus yang bisa membuat alat kelamin pria bertambah ukuran panjang dan besarnya.
Biasanya terapi tersebut dikenal dengan nama mak erot.
Terkait isu itu, seksolog kenamaan Boyke Dian Nugraha atau dr Boyke pun mengungkap penjelasan.
Bahwa tidak ada minyak atau terapi apapun yang bisa memperbesar penis.
"Terapi yang menambah ukuran itu mitos atau fakta? Itu adalah mitos," ungkap Dokter Boyke dilansir TribunnewsBogor.com dari Talkpod.
Ditegaskan dr Boyke, tidak ada minyak atau terapi yang bisa memperbesar alat kelamin pria.
Entah itu minyak bulus atau terapi lintah seperti yang ramai beredar.
"Semua yang nambah ukuran (penis) mau itu pakai lintah papua, minyak yang dari Dayak, minyak bulus itu semua bohong," imbuh Dokter Boyke.
Adapun hal-hal yang membuat terapi minyak memperbesar penis adalah karena adanya rangsangan, bukan karena minyaknya yang sakti.
Sebab dijelaskan dr Boyke, besarnya alat kelamin pria saat dioles minyak terjadi bukan karena minyak, tapi karena ada rangsangan.
"Karena kalau kita kasih rangsangan pada alat kelamin pria kan otomatis membesar. Jadi membesar itu bukan karena minyaknya tapi karena prosesnya. Apalagi kalau untuk pria yang belum terhambat (penyakit), itu pasti besarnya besar saja," pungkas dr Boyke.
Kendati demikian, Dokter Boyke tak menyangsikan bahwa ada hal yang bisa membuat penis membesar.
Yakni dengan cara disuntik silikon atau dioperasi.
"Kalau dikatakan ada yang bisa buat nambah ukuran (penis) itu tidak. Kecuali ada tambahan silikon cair yang disuntikkan," ujar Dokter Boyke.
Lebih lanjut, dr Boyke juga menjelaskan bahaya cara tradisional guna memperbesar alat kelamin pria.
Yaitu menggunakan dedaunan yang berasal dari Papua.
Diungkap dr Boyke, hal tersebut sangat berbahaya untuk pria.
"Ada ada daun di Papua itu, daun gatal-gatal, itu dibungkuskan itu menimbulkan reaksi alergi. Karena alergi itu dia (organ vital pria) jadi merah, bengkak dan keras. Tapi akibatnya luka pada daerah penis dan bisa menyebabkan kanker, itu berbahaya," pungkas Dokter Boyke.
"Si prianya merasa panas dan nyeri. Memang terlihat besar tapi karena bengkaknya. Biasanya kita kasih alergi, kita kasih yang mengandung kortikosteroid dan antibiotik," sambungnya.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t