TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Baru terungkap ternyata Aipda Wibowo Hasyim, ayah siswa SD Konawe Selatan, ternyata teman suami guru honore Supriyani.

Bahkan Aipda Wibowo Hasyim dan suami guru honorer Supriyani tergabung dalam satu komunitas.

Padahal selama ini Supriyani mengaku sama sekali tak memiliki hubungan apapun dengan Aipda Wibowo Hasyim.

Perselisihan antara Aipda Wibowo Hasyim dengan Supriyani masih terus berlanjut.

Wibowo bersama istrinya, Fitriani Nur melaporkan Supriyani ke polisi atas tuduhan kekerasan terhadap siswa SD kelas 1A SDN 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Aipda Wibowo dan Fitri menuding Supriyani yang merupakan wali kelas 1B ini telah melakukan kekerasan terhadap anaknya, D.

Anak polisi ini mengalami luka di bagian paha belakang diduga karena dipukul Supriyani menggunakan sapu.

Guru honorer Supriyani mengaku mengenal Wibowo dan Fitri hanya sebatas antara guru dengan wali murid.

"Saya baru kenal dengan orang tua siswa ini," kata Supriyani.

Ia mengatakan tak memiliki hubungan keluarga dengan Aipda Wibowo Hasyim maupun Fitriani Nur.

"Memang tidak ada hubungan keluarga," katanya.

Fakta berbeda justru diungkap Aipda Wibowo Hasyim.

Wibowo mengungkap bahwa ia adalah teman suami Supriyani.

Mereka bahkan pernah tergabung dalam satu komunitas yang sama.

"Saya kebetulan waktu masih main komunitas motor itu saya sama-sama suaminya," kata Wibowo.

Baca juga: Sindir Jenderal di Kasus Guru Honorer Supriyani, Kuasa Hukum Anak Polisi: Dia Bukan Ahli Forensik

Oleh karena itu ketika Supriyani dan suaminya datang menyodorkan amplop, Aipda Wibowo Hasyim mengaku sangat marah.

Jadi ceritanya ketika Supriyani datang bersama suami dan kepala desa ke rumah Wibowo.

Kata Fitriani Nur, suami Supriyani menyodorkan amplop padanya dan Wibowo.

"Suami korban sempat menyodorkan amplop," katanya.

Fitri mengatakan Aipda Wibowo Hasyim langsung naik darah saat itu.

Baca juga: Nasib Anak Polisi Ngaku Dianiaya Guru Supriyani, Masa Depan Terancam, Mendadak Curhat Begini ke Ibu

"Suami saya sampaikan, 'kenapa seperti itu ? kita ini kan teman, bukan seperti itu'. Langsung dibentak sama suami saya, 'apa-apaan begitu, kenapa begitu'," kata Fitriani Nur.

Ia merasa tak terima seakan mempermasalahkan kekerasan terhadap anaknya hanya demi uang.

"Jadi merasa bagaimana kok dipandangnya dari situ, bukan penyelesaian seperti itu yang kami mau," kata Fitriani Nur.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: 

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t