Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Oknum guru berinisial H melakukan segala macam cara pasca menghajar siswanya berinisial MLI (14).
Ia pun terus membujuk keluarga MLI untuk mau berdamai.
"Sudah bertemu dengan keluarganya dan memohon maaf serta berharap damai tanpa jalur hukum," kata Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bogor Usman Tonda kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (1/11/2024).
Namun, upaya permohonan damai itu ditolak mentah-mentah oleh orangtua MLI terutama ibu kandungnya.
Ibu kandungnya ini bersikeras agar kasus ini diproses secara hukum.
"Si anak ini keluarganya itu tidak utuh. Dia ada bapak sambung dan bapak kandung. Bapak sambungnya setuju untuk damai," jelasn Usman.
Usman pun beralasan kasus ini damai untuk membuat kenyamanan bagi MLI sendiri.
Jika proses hukum berlanjut, MLI pun akan diperiksa oleh polisi dan proses belajarnya menjadi terganggu.
"Dia kan sudah pindah sekolah. Tapi, kalau tidak damai, dia akan diperiksa. Kasihan juga gitu. Sekolahnya malah keganggu," ujarnya.
Meski begitu, Usman menegaskan, pihaknya akan terus mendampingi H hingga kasus ini selesai.
"Termasuk kita fasilitasi untuk mediasi damai dengan keluarganya," tegasnya.