Zonasi PPDB Jadi Masalah Pertama yang Dihadapi Dedie Rachim Pasca Dilantik, Tidak Ada KK Palsu

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bogor terpilih 2024-2029 Dedie Rachim ungkap makna memilih ‘Bogor Beres’ sebagai tagline yang diusungnya di Pilwalkot, Jumat (13/12/2024).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Wali Kota Bogor terpilih Dedie Rachim mengatakan, zonasi PPDB akan menjadi masalah pertama yang dihadapi pasca dilantik yang rencananya akan dilakukan pada bulan Februari 2025 mendatang.

“Yang paling ada di depan mata itu 10 Februari itu dekat dengan masa PPDB online,” kata Dedie Rachim saat podcast di Kantor Tribun Bogor belum lama ini.

Dedie Rachim menjelaskan, zonasi PPDB di Kota Bogor sendiri memang kerap dipermasalahkan terutama oleh orang tua calon murid.

Banyak yang menganggap bahwa sistem zonasi ini kerap dicurangi oleh sekelompok orang.

“Jadi saya ingin memastikan bahwa pelaksanaan pendaftaran siswa baru itu betul-betul sesuai dengan harapan orang tua,” jelasnya.

Ia pun bersama pasangannya yakni Dedie Rachim memastikan tidak akan ada lagi kecurangan yang terjadi.

Tidak ada lagi  kasus-kasus pemalsuan atau kecurangan tentang kartu keluarga.

“Kita pastikan dulu, pastikan data kependudukan ini valid. Jadi jangan misalnya ada kartu keluarga di atas lahan kosong misalnya. Kartu keluarga di warung yang memang hanya ada tempatnya sebagai warung. Tidak seperti itu,” ucapnya.

Ia juga akan memastikan jumlah daya tampung sekolah terlebih dahulu terutama sekolah negeri.

“Ya tentu saya sudah sampaikan di beberapa forum ya. Yang pertama, rasio sebaran dan jumlah sekolah itu, kalau memang kita masih memakai zonasi, itu harus adil,” tegasnya.

Berita Terkini