TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak dua ide resep minuman segar nan sehat untuk takjil buka puasa Ramadhan 2025 (baku: Ramadan): Jus Jambu Wortel Jeruk dan Lemonade Melon Segar Lengkeng.
Setelah seharian menahan haus dan lapar, tentu kehadiran minuman yang segar, dingin, dan manis bisa menjadi pelega.
Nah, kamu bisa mencoba membuat salah satu dari dua ide resep minuman es di bawah ini untuk berbuka puasa di bulan Ramadan.
Bahan-bahannya gampang dicari, cara membuatnya pun cukup mudah.
Jus Jambu Wortel Jeruk
Waktu: 15 Menit
Sajian: 3 Porsi
Bahan:
200 gram jambu biji, buang bijinya
100 gram wortel, potong-potong
1 buah tomat merah, potong-potong
50 gram gula pasir
2 buah (200 ml) jeruk sunkist, ambil airnya
100 gram es batu
Cara Membuat Jus Jambu Wortel Jeruk:
1. Masukkan jambu, wortel, tomat, dan gula pasir dalam blender.
2. Tuang air jeruk sunkist. Tambahkan es batu. Blender sampai rata.
Lemonade Melon Segar Lengkeng
Waktu: 20 Menit
Sajian: 7 Porsi
Bahan:
100 ml air jeruk lemon
1 kaleng lengkeng, diambil 350 ml airnya
200 ml sirup melon
700 gram es batu
700 ml minuman bersoda rasa melon
Cara Membuat Lemonade Melon Segar Lengkeng:
1. Campur air jeruk lemon, air lengkeng, dan sirup melon. Aduk rata.
2. Tambahkan es batu dan minuman soda.
3. Sajikan dengan lengkeng kaleng.
Baca juga: Ramadhan 2025 - 2 Ide Resep Minuman Segar untuk Buka Puasa: Es Teler dan Es Buah Rumput Laut
Baca juga: Ramadhan 2025 - Resep Minuman Segar untuk Buka Puasa: Es Leci Jeli yang Segar dengan Sensasi Kenyal
Baca juga: Ramadhan 2025 - Resep Menu Buka Puasa: Sup Sayuran Kembang Tahu, Sajian Berkuah Pendamping Nasi
Lima Ragam Doa Buka Puasa
Dikutip dari laman mui.or.id, ada lima ragam bacaan doa yang bisa dilafalkan ketika berbuka puasa.
Pertama, doa yang berasal dari riwayat Abu Daud dari Sahabat Ibnu Umar ra., bahwa Rasulullah ketika berbuka puasa berdoa dengan membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)
Artinya: “Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2010)
Kedua, masih riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah, ia bercerita bahwa Rasulullah pernah berdoa saat berbuka puasa, sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
(Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu)
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Daud no. 2011)
Di masyarakat kita, doa ini ada tambahannya, dan ini tidak masalah. Sebab sekali lagi, doa tidak terbatas pada riwayat. Kita dibebaskan mengekspresikan doa selama itu baik. Tambahan tersebut yakni:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
(Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin)
Artinya: “Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”
Ketiga, riwayat dari Ibnu Sunni dari Mu’adz bin Zahrah:
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ
(Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu)
Artinya:” Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.” (HR. Ibnu Sunni)
Keempat, masih riwayat dari Ibnu Sunni, tapi dari Sahabat Ibnu Abbas:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنا، وَعلى رِزْقِكَ أَفْطَرْنا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
(Allahumma shumnaa, wa ‘alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii’ul ‘aliim)
Artinya: “Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR: Ibnu Sunni)
Kelima, doa berdasarkan riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni, dari Ibnu Umar yang berdoa:
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
(Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii)
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.”
(Lihat selengkapnya: al-Nawawi, al-Adzkar, hlm. 190)
Artikel ini tayang di Sajian Sedap 1 dan Sajian Sedap 2