TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Remaja bernama Aura Cinta yang viral dihujat gara-gara berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali jadi sorotan.
Pasalnya dalam wawancara terbarunya, Aura mengurai mentalnya yang down setelah muncul di konten video Dedi Mulyadi.
Tak lagi aktif di media sosial, Aura mengaku sedih karena banyak dapat hinaan dari netizen.
Atas kondisi putrinya yang down itu, ayah Aura pun ikut merasakan kepiluan.
Ayah Aura lantas mengaku tak ikhlas dengan kejadian saat putrinya berdebat dengan Dedi Mulyadi lalu berimbas pada perundungan terhadap Aura.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan XPOSE UNCENCORED Trans 7, Aura mengungkap curhatannya setelah satu minggu viral di media sosial.
Identitasnya dikuliti hingga banyak dihujat, Aura mengaku syok.
Wanita bernama asli Egalita Aurelia Devi Artamevia itu pun terkejut karena di semua media sosial, dirinya dicaci netizen.
Aura semakin pilu saat ada yang menyerang tentang fisiknya hingga kata-kata kotor.
"Waktu itu sempat down banget karena dari kalimat-kalimatnya itu kan enggak memungkinkan buat diucapkan secara langsung. Kayak kalimat-kalimat kotor, kalimat yang ngatain secara fisik atau apapun itu, yang bikin mental down. Apalagi diserang di semua social media, Youtube, Instagram, TikTok, email juga, itu banyak," ungkap Aura Cinta, dilansir pada Jumat (2/5/2025).
Atas keviralannya yang tak mengenakan, Aura pasrah.
Namun diakui Aura, ia tidak pernah terbayang akan berdebat dengan Gubernur Jaba seraya membahas soal wisuda.
Padahal kata Aura, dirinya mengira cuma akan membahas perihal penggusuran rumahnya.
"Oh waktu itu awalnya datang ke sana diundang, saya pikir bakal ngebahas soal penggusuran. Enggak tahunya malah ditembak ke masalah wisuda. Dan itu aku enggak ada, enggak tahu topiknya bakal ke wisuda," akui Aura.
Bukan cuma Aura, orang tuanya juga mengaku kaget atas peristiwa debat dengan Dedi Mulyadi itu.
Ibunda Aura, Wahyu bercerita bahwa dirinya tidak ikhlas saat sang putri dihujat.
"Dihujat sedemikian rupa tetap enggak ikhlas," imbuh Wahyu.
Serupa dengan sang istri, ayah Aura, Agus juga mengaku tidak ikhlas dengan kejadian tersebut.
Agus kini menyesal kenapa ia sekeluarga menghadiri undangan dari Dedi Mulyadi itu.
Terlebih sebelum berangkat, Agus mengaku dirinya lah yang membujuk Aura supaya mau menemui Dedi.
"Enggak ikhlas kita. Kalau suruh milih ya mendingan enggak usah (datang). Itu terus terang sebagai orang tuanya, saya menyesal sekali kenapa di hari itu, Aura saya bujuk untuk menemui bapak Gubernur," pungkas Agus.
Sembari menangis, Agus mengaku sempat ditegur sang putri setelah insiden debat dengan Dedi Mulyadi.
Kala itu Aura kecewa kenapa sang ayah tak membelanya di depan Gubernur Jabar.
"Aura bilang ke saya 'Pah, kenapa tadi Aura enggak bela Aura?'. Saya merasa kasihan. Saya sebagai orang tua, ayahnya kok tidak bisa menyampaikan sesuatu, hanya diam di situ," ujar Agus sambil berurai air mata.
Atas semua hal hujatan yang ia terima, Aura akhirnya meminta maaf kepada khalayak.
Diungkap Aura, ia tidak punya maksud buruk.
"Saya Aura sendiri minta maaf kalau ada salah kata, sikap, atau muka saya yang kelihatan songong, ngeselin, judes, emang mukanya lahirnya begini," ucap Aura.
Baca juga: Kepala Sekolah Buka Suara Soal Aura Cinta, Populer Sejak SMA, Dedi Mulyadi Terkejut dan Juga Heran
Awal mula viral
Seperti diketahui, sosok Aura viral setelah diundang Dedi Mulyadi ke kediamannya.
Dalam pertemuan itu mulanya Dedi membahas soal konten Aura yang memprotes penggusuran rumahnya di bantaran kali Bekasi.
Namun bahasan mereka tak cuma soal penggusuran saja.
Dedi Mulyadi mendadak menyinggung soal Aura yang juga tak setuju dengan larangan wisuda dan perpisahan di sekolah.
Ngotot dan tak mau mengalah, Aura terus beradu pandangan dengan Dedi Mulyadi soal wisuda dan perpisahan.
"Ibu-ibu sama bapak-bapak kan pernah sekolah, pernah merasakan perpisahan, setidaknya muridnya bisa ngerasain. Maksud saya bukan wisuda dihapus, tapi perpisahan ada cuma pengeluaran diminimalkan aja," pungkas Aura.
Mendengar kritikan dari Aura, Dedi meresponnya santai.
Hingga akhirnya Aura terdiam dan tak balik merespon jawaban dari Dedi.
"Yang urusan pengeluaran kan urusan sekolah bukan urusan saya," imbuh Dedi.
"Kalau ada ketentuan kayak gitu kan semuanya senang," kata Aura.
"Bisa enggak mencegah minimalisir? enggak akan bisa. Setiap sekolah punya gaya berbeda. Kamu pengin bikin acara perpisahan, kumpulin aja teman-teman kamu di sekolah osis, pramuka, paskibra, organisasi, silahkan aja bikin tapi di luar ketentuan sekolah. Nanti yang dilaporkan kepala sekolah," ujar Dedi.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t