Gubernur Dedi Mulyadi Ngambek Kena Kritik Disebut 'Bapak Tiri' : Kritik Boleh, Tapi Harus Logis !

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KANG DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi marah ketika menceritakan dirinya yang dikritik dengan sebutan 'bapak tiri.'

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi marah ketika menceritakan dirinya yang dikritik dengan sebutan 'bapak tiri.'

Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyebut bahwa kritikan itu aneh dan tidak masuk akal.

Dedi mengaku dirinya tidak mempermasalahkan jika kebijakannya dikritik orang banyak.

Namun dia memang mengaku merespons agak keras jika kritikan itu tidak objektif.

Hal ini disampaikan KDM dalam sebuah pidato di depan banyak orang yang dia unggah di media sosialnya.

"Saya selama ini dikritik tidak pernah habis, dan yang paling menarik adalah di Cirebon," kata KDM dikutip dari media sosialnya, Kamis (8/5/2025).

"Ada orang yang marah sama saya, jalan di Cirebon jelek, gubernurnya bukan 'bapak aing' tapi 'bapak tiri'," sambung KDM.

Dedi pun mengaku heran dengan kritikan 'bapak tiri' tersebut.

"Saya kan jadi gubernur baru dua bulan, terus ketika dicek jalannya jalan kabupaten. 
Kenapa jalan kabupaten marahnya ke saya ?, kenapa gak marah ke bupatinya ?. Kan jadi aneh," kata KDM direspons tawa para tamu. 

Dedi pun mengatakan bahwa untuk kritik kritiklah hal yang objektif.

Bahkan KDM mencontohkan kritikan yang baik untuk gubernur.

"Perbanyaklah kritik pada saya, pada apa ?, gubernur banyak menghamburkan uang, gubernur banyak jalan-jalan ke luar negeri, gubernur gak ngurus yang sakit, gubernur tidak ngurus sungai yang kotor, gubernur tidak ngurus tawuran, gubernur tidak ngurus anak-anak mabok, gubernur tidak ngurus anak-anak yang setiap harinya minum minuman keras," katanya.

"Kritik pada saya, gubernur eweuh gawe, duit habis dihambur-hamburkan, anggaran habis untuk bajunya sendiri, perjalanan dinasnya sendiri, nginep dari ke hotel," sambung Dedi.

Dedi pun sampai meluapkan emosinya ketika kritikan yang dimaksud Dedi terkesan terbalik.

"Kritik saya ! bukan dibalik. Ketika gubernur jalan-jalan ke luar negeri, duitnya dihabisin tak jelas tidak pernah dikritik. Saya yang kerja dikritik," kata KDM.

Menurut Dedi, kritikan yang datang dari warga Cirebon itu tidak objektif.

"Kenapa saya keras menghadapinya, karena tidak objektif pak, anggaran saya sudah diturunkan, apapun saya iritkan, mobil saya cukup tiga, bensin kadang bayar sendiri," katanya.

"Kenapa?, saya ingin berbuat yang terbaik kepada warga Jawa Barat bukan sekedar politik, ini cita-cita saya," kata Dedi.

Maka dari itu, kata KDM, sekda sudah beberapa berbicara kepadanya.

Namun Dedi mengaku tidak punya rasa takut apapun.

"Saya tidak berpikir ke depan jadi apa, saya tidak berpikir apakah saya populer atau tidak, saya tidak berpikir apakah saya punya elektoral atau tidak, tidak penting bagi saya," katanya.

"Dan saya tidak mementingkan keselamatan nyawa saya, saya hanya berpikir sebagai titah prajurit Siliwangi, saya ingin memperlihatkan di tanah Sunda ada pemimpin yang membela kepentingan rakyat," ungkap KDM.

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkini