Dukung KDM, Emak-emak Ini Berani Sentil DPR di Depan Orangnya Langsung: Dulu Kemana Aja, Diem Bae

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SENTIL DEWAN - Sofiyah dan anggota DPRD Jabar. Seorang emak-emak berani menyentil anggota DPR di depan orangnya langsung ketika berkomentar soal dukungannya terkait program Gubernur Dedi Mulyadi.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang emak-emak berani menyentil anggota DPR di depan orangnya langsung ketika berkomentar soal dukungannya terkait program Gubernur Dedi Mulyadi.

Emak-emak ini diketahui merupakan orang tua murid yang bernama Sofiyah.

Sofiyah dihadirkan dalam acara debat terkait program Gubernur Jabar siswa nakal masuk barak militer yang tayang pada Selasa (13/5/2025) malam.

Tak cuma menyentil DPR, Sofiyah juga menyentil pemerintah.

Selain itu, dia juga menyampaikan argumen masuk akan kepada pihak-pihak yang mengkritisi program Kang Dedi Mulyadi (KDM) tersebut.

Menurut Sofiyah, program KDM di Jabar ini merupakan kesempatan yang baik.

Khususnya untuk para orang tua yang anaknya nakal dan susah diatur.

"Menurut saya kalau ada jalan, kalau ada tempat yang bisa dinaungin sama mereka nih dari pemerintah kenapa tidak dimanfaatkan ?," kata Sofiyah dikutip dari TV One.

"Kalau emang buat kebaikan buat para pelajar ini," sambung Sofiyah.

Dia mengatakan hal ini lebih baik daripada cuma berharap.

Bahkan Sofiyah juga menyentil DPR ketika menyampaikan argumennya tersebut.

Dia menyebut anggota dewan seperti sibuk tapi tidak diketahui apa yang diurusi.

"Dari pada kita ngarepin dari pemerintah, anggota dewan yang sibuknya gak tahu ngapain, mending kita ikutin aja tuh program yang udah pasti," kata Sofiyah.

Sofiyah baru sadar bahwa di depannya ini memang ada narasumber dari DPR.

Yaitu Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono.

"Eh ada bapak dewan ya, maaf ya pak ya," kata Sofiyah dengan logat khas Betawinya.

Sofiyah melanjutkan, persoalan anak bermasalah seperti tawuran dan geng motor ini sudah terjadi dari dulu.

Maka dari itu, dia mempertanyakan dari dulu pemerintah kemana saja.

Sofiyah pun heran kenapa ketika muncul program dari KDM ini, orang-orang baru heboh menolak.

Sehingga dia mempertanyakan kenapa permasalahan ini tidak dipikirkan dari dulu.

"Dari dulu lho, dari dulu Indonesia itu pelajarnya tawuran lagi, tawuran lagi, geng motor," kata Sofiyah.

"Itu dari dulu pemerintah kemana aja, kenapa sekarang pas ada program Pak Dedi, langsung lah, maafnya, katanya begini lah, melanggar HAM lah," sambung dia.

Sofiyah kemudian menyampaikan argumen skakmat untuk pihak-pihak yang mengkritik kebijakan KDM.

"Menurut saya kalau emang nih program Pak Dedi Mulyadi melanggar HAM, saya minta dong kepada negara kita nih negara yang katanya paling maju, ayolah selesaikan nih gimana caranya para pelajar kita tuh biar gak tawuran, biar gak geng motor," katanya.

"Jangan duduk manis aja, diem bae. Bagitu ada program begini-begini, gak bagus lah begini lah, begitu lah," ungkap Sofiyah.

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkini