TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Percakapan Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman dengan Ketua GRIB Jaya Hercules, bocor.
Dudung menelepon Hercules ketika Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membubarkan organisasi masyarakat (ormas) yang meresahkan masyarakat.
Nama Hercules memang menjadi perbincangan belakangan ini.
Ia berani melawan Sutiyoso, Gatot Nurmantyo dan Yayat Sudrajat.
Awalnya Hercules tak terima Sutiyoso menganggap seragam ormas sudah menyerupai seperti tentara.
Ia sampai menyebut Bang Yos sudah bau tanah.
Ucapan Hercules kemudian dibalas Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.
Gatot ngamuk sampai menunjuk-nunjuk Hercules.
Konflik ini berlanjut merembet kepada Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Yayat Sudrajat.
Sama dengan Gatot, Yayat emosi tingkat tinggi mengultimatum Hercules.
Rupanya konflik tersebut sampai ke telinga Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman.
Dudung pun mengaku sudah memperingatkan Hercules.
"Kemarin hiruk-pikuk situasi kemarin sampai ramai dengan Pak Gatot, Pak Yayat. Saya bilang 'kamu jangan seperti itu marah-marah di media, itu tidak bagus. Karena kamu sendiri kan dekat dengan keluarga TNI'," kata Dudung Abdurachman di Metro TV.
Baca juga: Berapi-api Debat dengan Tim Advokat yang Minta Hercules Ditangkap, Pengacara Singgung Soal Pansos
Ia meminta Hercules untuk bersikap dewasa.
"Berbicara yang dewasa lah," katanya.
Rupanya Dudung pun memiliki kedekatan dengan Hercules.
Dia lalu menghubungi Hercules lewat video call.
Mereka berbincang menggunakan bahasa Tetun, bahasa resmi Timor Leste.
Baca juga: Purnawirawan TNI Sumatera Utara Tantang Hercules, Tak Terima Jenderal Dihina: Kami Bukan Ayam Sayur
Dudung mengaku berbicara menyampaikan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
"Saya sampaikan ke beliau pesan Presiden bahwa ormas tidak boleh menyengsarakan masyarakat, justru harus membantu masyarakat dalam rangka pembangunan masyarakat," katanya.
Pada Dudung, Hercules mengaku GRIB Jaya selalu membantu masyarakat.
"Kalau ada ormas yang menyengsarakan masyarakat, perintah presiden ke Mendagri bubarkan saja, dia menegur," kata Dudung Abdurachman.
Selain itu Dudung juga menyuruh Hercules meminta maaf pada Gatot Nurmantyo dan Yayat Sudrajat.
"Minta maaf atas ucapan yang salah pada bapak purna, jenderal, minta maaf," kata Hercules.
Kata Dudung, Hercules juga berjanji akan mendukung seluruh kegiatan untuk masyarakat.
"Jadi minta maaf pak Gatot, pak Yayat, jenderal di KBT atas pernyataan di media. Beliau minta maaf, beliau akan mendukung kegiatan," kata Dudung Abdurachman.
Kuasa hukum Hercules, Sunan Kalijaga menantang advokat anti premanisme.
"Saya minta para advokat anti premanisme ikut turun ke jalan, pasar, bandara, terminal, stasiun kereta. Jangan cuma bersuara tidak beraksi." katanya.
"Janga cuma omon-omon aja para advokat anti premanisem teriak tangkap, berani turun gak ?," sambung Sunan Kalijaga.
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay menanggapi ucapan Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshall yang menyebut Sutiyoso bau tanah.
Dalam Apel Siaga Anti Premanisme, Pangdam Jaya bersama Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto memberikan keterangan pada wartawan.
Saat itu ada wartawan yang bertanya soal sebutan bau tanah yang diucapkan Hercules ke Sutiyoso.
Meski ditanyakan kepada Pangdam Jaya, namun Irjen Karyoto ikut menanggapi pertanyaan itu.
Menurut Karyoto, hal itu sudah masuk ranah hukum, sehingga dirinya menunggu ada laporan dari pihak terkait.
"Kalau ada orang kemudian melakukan penistaan secara lisan ya, mengumpat dan lain-lain ya, yang kemarin kita saksikan sendiri, kalau itu ada laporan pihak yang dirugikan, merasa dirugikan, kemudian lapor, kami tentunya juga akan memberikan apa respon melayani," tutur Irjen Karyoto.
Menurut Karyoto, pihaknya sudah mendisuksikan hal itu dengan jajarannya.
"Kami juga kemarin secara sebelum ada laporan pun kami sudah menjadi bahan diskusi apakah perbuatan yang bersangkutan seperti Herkules mengatakan ini bisa masuk dalam kategori penghinaan," kata Karyoto lagi.
Apalagi menurut dia, hal itu diucapkan kepada sosok purnawirawan yang berjasa bagi Bangsa Indonesia.
"Penistaan secara lisan kepada orang-orang yang ya secara umum adalah orang-orang yang sangat terhormat ya," ujarnya.
Sementara itu, Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay mengatakan kalau hal itu sudah masuk ke ranah hukum.
"Oke, jelas tadi ya. Itu ranah hukum ya," kata Rafael Granda.
Ia pun menegaskan kalau dirinya masih merupakan TNI aktif.
Semetara ucapan yang disampaikan Hercules itu ditujukan kepada anggota TNI yang sudah purna tugas.
Namun menurut Pangdam Jaya, jika ucapan itu disampaikan pada anggotanya, ia pun tak segan akan melakukan tindakan tegas.
"Saya TNI aktif. Jadi kalau kepada prajurit saya, saya pasti bertindak," ucapnya.(*)
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6w