TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok Rayyan Arkandika alias Dika, bocah aura farming yang viral karena tariannya di olahraga mendayung pacu jalur tengah jadi sorotan.
Pasalnya, tarian Dika memukai pesepakbola dunia hingga diikuti warga Dunia.
Secara khusus, pemain klub sepakbola PSG dan AC Milan pun mengikuti tren tarian Dika.
Bahkan Neymar pun turut menjadi tarian Dika dalam selebrasinya saat pertandingan.
Lantaran hal tersebut, sosok Dika dikenal dunia alias go internasional.
Belakangan terungkap siapa sosok Dika sebenarnya.
Usut punya usut, Dika merupakan putra daerah asli dari Kuantan Singingi, Provinsi Riau.
Video Dika yang menari di atas perahu pacu jalur merupakan momennya saat mengikuti perlombaan tahun lalu.
Ternyata di video yang viral ditonton warga dunia itu merupakan momen perdana Dika mengikuti lomba pacu jalur sebagai penari.
Pacu jalur nasional yang diikuti Dika tahun 2024 itu diselenggarakan di Tepian Narosa, Kuantan Singingi, Riau.
Sadar dirinya viral, Dika pun malu-malu mengurai tanggapan.
Bocah usia sekolah dasar itu mengaku memang menggemari tarian sejak kecil.
Untuk seluruh gerakan tariannya saat mengikuti pacu jalur, Dika mengaku tidak ada yang mengajari.
Selama ini Dika mengembangkan gerakan tariannya secara otodidak alias belajar sendiri.
"Enggak (ada yang ngajarin). Belajar sendiri, enggak ada lihat video," ujar Dika, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Minggu (6/7/2025).
Aksinya viral hingga disorot pesepakbola dunia, Dika semringah.
Namun diungkap Dika, ia cuma ingin menjadi penari saja sejak kecil, tak lebih.
Selain belajar menari, Dika juga harus belajar menyeimbangkan tubuhnya di atas perahu.
Sebab Dika harus berdiri seimbang sambil menari saat perahu pacu jalur dikemudikan dengan kencang.
"Senang (jadi anak tari), cita-cita aja pengin tari," akui Dika.
Bakat Dika dalam menari di pacu jalur nyatanya tak lahir begitu saja.
Diakui ibunda Dika, Ridawati, putranya memang gemar pacu jalur karena ayahnya pun menekuni olahraga mendayung tersebut.
Namun berbeda dengan sang ayah, Dika memilih untuk jadi penari di atas perahu pacu jalur.
Sosok putranya viral hingga disorot dunia, Ridawati mengaku senang.
Diungkap Ridawati, ia tidak menyangka bahwa yang viral terkait pacu jalur itu adalah anaknya.
Sebab diakui Ridawati, banyak bocah juga yang menjadi penari di pacu jalur.
Baca juga: Kronologi Viral Mertua Usir Menantu Tanpa Diberi Uang Terungkap, Sikap Suaminya Bikin Netizen Geram
"Senang dan enggak nyangka lah, soalnya dari sekian banyak tukang tari kan, kenapa harus Dika," imbuh Ridawati.
Buah dari keviralannya, Dika dapat rezeki nomplok.
Ternyata gara-gara video tariannya viral, keluarga Dika sampai dihubuni pihak dari Dubai dan Jerman.
Dua negara tersebut mengajak Dika untuk berkolaborasi.
"Sejauh ini sudah ada, tapi belum datang ke rumah, baru berhubung. Kemarin dari Dubai sama Jerman," akui Ridawati.
Tak hanya itu, pihak dari Dubai dan Jerman juga mengaku hendak mengenal lebih dalam budaya pacu jalur di Kuantan Singingi.
"Mau ketemu langsung sama Dika, terus mau lebih tahu lagi budaya Singingi, budaya pacu jalur," sambungnya.
Respon pemerintah
Sementara itu keviralan Dika di mata dunia berkat pacu jalur turut disorot oleh pemerintahan daerah.
Kepala dinas pariwisata Provinsi Riau, Roni Rahmat tampak bersyukur saat mengetahui sosok Dika viral.
"Alhamdulillah, ini keberkahan Dika. Sebenarnya Dika lain banyak, cuma Tuhan memberikan anugerah ke dia mungkin, karena dia yang viral. Karena 200 lebih jalur yang ikut setiap tahun, itu punya Dika lainnya. Alhamdulillah rezeki orang siapa yang tahu," ungkap Roni Rahmat.
Adapun terkait olahraga pacu jalur, Roni menjelaskan secara singkat.
Ternyata olahraga pacu jalur sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu di Riau.
"Ini sejak tahun 1700-an, sejak zaman Belanda untuk memeriahkan ulang tahun ratu Wilhelmina, diteruskan setiap merayakan ulang tahun kemerdekaan republik Indonesia, habis 17 Agustus, diadakan pacu jalur, sampai sekarang setiap tahun, tahun ini tanggal 20-24 Agustus akan diselenggarakan pacu jalur," pungkas Roni Rahmat.
Perihal rincian olahraga pacu jalur, Roni mengurai penjelasan.
Bahwa olahraga pacu jalur cuma boleh diikuti oleh warga lokal yang rumahnya dialiri Sungai Kuantan.
"Pacu jalur ini adalah lomba jalur yang diadakan dan ini yang ikut adalah jalur-jalur yang berasal dari desa-desa yang dilewati aliran sungai Kuantan atau Indragiri, itu yang diperbolehkan. Di Kabupaten Kuantan Singingi ada yang tidak dialiri sungai, tidak boleh ikut. Bukan negara mana ikut, tapi warga lokal desa tersebut," imbuh Roni.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t