Mirip Kasus Pegawai BPS, Wanita di Indramayu Dikuras Rekeningnya Sebelum Ditemukan Tewas Mengenaskan

Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN DI INDRAMAYU - Kematian seorang perempuan bernama Putri Apriyani bikin geger Indramayu setelah korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Pengacara keluarga korban ungkap temuan mengejutkan mirip kasus pembunuhan pegawai BPS di Halmahera Timur, Jumat (15/8/2025).

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kematian seorang perempuan bernama Putri Apriyani bikin geger Indramayu setelah korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan.

Korban tewas mengenaskan setelah diduga dibakar oleh pelakunya yang kini belum tertangkap.

Korban diduga dibunuh oleh seorang oknum anggota Polisi bernama Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Sang oknum ini pun kini tengah buron dan diburu Polisi.

“Karena yang bersangkutan juga kabur setelah melakukan aksinya maka telah diterbitkan juga surat DPO,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan dikutip dari Tribun Jabar.

Apa yang dilakukan pelaku dalam kasus pembunuhan di Indramayu ini, agak mirip dengan kasus pembunuhan pegawai BPS Halmahera Timur.

Sebab pelakunya menguras isi rekening korban sebelum korban akhirnya ditemukan tewas.

Motifnya berkaitan dengan uang ini juga dicurigai oleh Kuasa hukum keluarga Putri Apriyani, Toni RM.

Hal ini terungkap setelah Toni mendapati rekening koran tabungan milik korban, menunjukkan adanya perpindahan uang sebesar Rp 32 juta dari rekening Putri ke rekening terduga pelaku, Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Dugaan ini diperkuat dengan fakta bahwa transferan tersebut terjadi pada dini hari sebelum korban ditemukan tewas dalam keadaan gosong.

Toni RM pun mendorong agar polisi segera menangkap terduga pelaku hingga kasus yang menggegerkan tersebut bisa secepatnya terungkap.

Dari hasil penyelidikan sendiri, polisi berhasil menarik benang merah dalam kasus ini.

“Patut diduga motifnya ini dikarenakan Bripda Alvian Maulana Sinaga berusaha menguasai uang milik Putri,” ujar Toni RM kepada Tribun Jabar, Jumat (15/8/2025).

Toni RM menjelaskan, ia baru saja mendapatkan rekening koran tabungan milik korban dari ayah Putri sebagai ahli waris yang sah.

Di sana terungkap ada perpindahan uang dari rekening Putri kepada Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Kejadian berawal saat ibu korban yang merupakan TKW di Hong Kong mengirim uang sebanyak 3 kali kepada Putri untuk keperluan gadai sawah.

Pertama pada tanggal 4 Agustus 2025 sebesar Rp 16,5 juta. Di hari yang sama, masuk pula uang ke rekening Putri sebesar Rp 4 juta.

Terakhir masuk kembali uang ke rekening Putri pada 7 Agustus 2025 sebesar Rp 16,5 juta.

Sehingga total kurang lebih uang yang masuk untuk gadai sawah dari ibunya itu sebesar Rp 37 juta.

Kemudian pada tanggal 8 Agustus 2025, ada transferan dari rekening Putri ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Nominalnya, kata Toni RM, sebesar Rp 32 juta.

“Kemudian saldo akhir di rekening Putri per hari ini tinggal Rp 92 ribu,” ujar dia.

Toni RM menyampaikan, pihaknya juga menanyakan lebih detail soal waktu transfer uang ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Dari pihak bank menjelaskan transferan itu terjadi pada Jumat (8/8/2025) sekira pukul 01.00 WIB dini hari.

Esok harinya pada Sabtu (9/8/2025) pagi, Putri Apriyani kemudian ditemukan dalam kondisi tragis.

Tubuhnya ditemukan gosong karena luka bakar dan menggeger warga.

Toni RM menyampaikan, kebenaran motif ini bisa terungkap jika polisi sudah berhasil menangkap Bripda Alvian Maulana Sinaga yang sekarang buron.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Malam Sebelum Ditemukan Tewas, Rekening Putri Dikuras Bripda Alvian, Telepon dari Ibu di-Reject

Berita Terkini