Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu Tingkat Kota Bogor Dilantik Wali Kota, Ini Tugasnya

Editor: Tsaniyah Faidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELANTIKAN PEMBINA POSYANDU - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim secara resmi melantik Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Tingkat Kota Bogor di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Jumat (22/8/2025).

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim secara resmi melantik Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Tingkat Kota Bogor di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Jumat (22/8/2025).

Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 400.9/Kep.165-BAG.KESRA/2025 tentang Pembentukan Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu Tingkat Kota Bogor. Tim Pembina Posyandu diketuai oleh Yantie Rachim.

Dedie Rachim menilai pelantikan Tim Pembina Posyandu Kota Bogor sebagai hal yang penting, karena memiliki tugas yang luar biasa.

“Posyandu ini harus kita perkuat dengan strategi yang komprehensif dan para pengurus harus turut serta membina serta membantu posyandu. Artinya kita semua bertanggung jawab dan ini adalah peran tambahan bapak-ibu untuk betul-betul menyentuh permasalahan di masyarakat,” kata Dedie Rachim.

Lebih lanjut, Dedie Rachim menyebutkan seluruh masyarakat harus bisa merasakan pelayanan minimum yang pemerintah berikan sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM).

“Jangan sampai kasus Raya terjadi di Kota Bogor. Kepedulian semua pihak dari tingkat bawah hingga atas menjadi hal yang penting berdasarkan data dan informasi dari aparatur wilayah. Jika kita bisa memberikan kontribusi dan kewenangan, tentu bisa membantu penyelesaian persoalan di masyarakat,” jelas Dedie Rachim.

Posyandu terlihat sederhana, namun Dedie Rachim menekankan bahwa tugas yang ada cukup banyak.

"Posyandu bisa membantu program kuratif, promotif, preventif, dan rehabilitatif di masyarakat," tegasnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Bogor, Yantie Rachim, menyebutkan pembentukan Tim Pembina Posyandu dimaksudkan untuk memfasilitasi transformasi posyandu menjadi pusat pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien, serta mampu memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.

Yantie Rachim mengajak untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan gizi bagi masyarakat, utamanya anak-anak dan ibu hamil.

“Di era digitalisasi, Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimum (SPM) harus memaksimalkan teknologi digital dalam memberikan pelayanan, sehingga program-program posyandu tepat sasaran. Di samping itu, hal ini juga meningkatkan efisiensi, kapasitas, dan kompetensi para kader posyandu terkait pelayanan kesehatan gizi anak-anak maupun ibu hamil,” jelas Yantie Rachim.

Ia berharap posyandu juga harus mampu berkolaborasi dan meningkatkan kerja sama dengan unsur pentahelix. 

Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi, para asisten, kepala perangkat daerah, serta aparatur wilayah Pemkot Bogor.

Berita Terkini