Kondisi Tubuh Tiara Usai Dibunuh Mantan Jagal, Mutilasi Tersadis : Ibarat Genting Pecah Berkeping

Kondisi Tubuh Anak Pedagang Es Usai Dibunuh Mantan Jagal, Mutilasi Tersadis : Ibarat Genting Pecah Berkeping

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TikTok
MUTILASI DI MOJOKERTO - Kapolres Mojokerto menunjukan tas yang dipakai Alvi (KIRI). Alvi Maulana (KANAN). Kondisi Tubuh Anak Pedagang Es Usai Dibunuh Mantan Jagal, Mutilasi Tersadis 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tindakan mutilasi yang dilakukan Alvi Maulana terhadap Tiara Angelina Saraswati menjadi yang tersadis dalam sejarah kriminal. Tubuh korban dipotong menjadi ratusan bagian.

Sadisnya lagi, Alvi tetap bekerja seperti biasa setelah menghabisi nyawa Tiara pada Minggu (31/9/2025).

Alvi menghabisi Tiara di kamar kos Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya.

Ia kemudian membuang potongan tubuh korban di semak kawasan Jalan Raya Pacet-Cangar dan baru ditemukan warga pada Sabtu (6/9/2025).

Alvi Maulana sudah berpacara dengan Tiara sekitar 4 tahun lamanya.

Selama itu pula ia mengaku memendam kekesalan atas perlakuan padanya.

"Emosi saya memuncak. Karena saya sudah mendam emosi dari lama," katanya.

Ia menceritakan cekcok besar yang membuatnya kalap sampai melakukan tindakan sadis.

"Karena saya dikunci dari dalam, ada banyak masalah lain. Puncaknya karena dikunci dari dalam," katanya.

Meski belum menikah, namun Tiara dan Alvi sudah tinggal satu atap.

"Anaknya sering tempramen atas masalah kecil. Susah (mengakhiri hubungan)," katanya.

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan kejadian bermula saat Alvi pulang sangat larut malam.

Alvi merupakan teman kuliah Tiara, ia pernah menjadi tukang jagal hewan lalu kini bekerja serabutan.

Akibatnya, Tiara marah dan tidak membukakan pintu untuk Alvi.

"Pelaku sedang aktivitas atau kegiatan kemudian pulang larut malam. Sesampainya di kos-kosan hendak masuk rumah dikunci oleh korban, kemudian menunggu sampai 1 jam, setelah 1 jam dibukakan, saat dibukakan dengan peristiwa yang sama, layaknya wanita dalam kondisi yang marah dengan kosakata yang tidak pada umumnya," katanya.

Saat Tiara menuju ke lantai atas, Alvi menuju dapur mengambil pisau.

Ia menghujam leher belakang Tiara sampai tembus ke bagian depan.

"Hal itu sudah berulang. Kemudian pelaku sedikit kewalahan dengan tuntutan ekonomis korban yang meminta gaya hidup. Hal tersebutlah yang menjadi akumulasi akhirnya memicu cekcok di malam hari tersebut," katanya.

Seketika Tiara Angelina Saraswati tewas.

Alvi Maulan membawa jasad Tiara ke kamar mandi lalu dimutilasi menjadi ratusan potongan kecil.

"Di kamar mandi dengan memotong tubuh korban, memisahkan daging dan tulang," katanya.

Sebagian potongan dibuang di wilayah Pacet, sisanya disimpan dalam lemari.

"Di TKP (tempat kejadian perkara) kami menemukan potongan bagian kepala yang diletakan di belakang lemari yang hendak dimusnahkan. Ada beberapa potongan yang sudah dibuang di wilayah Pacet," katanya.

Baca juga: Jawaban Mantan Penjagal Usai Mutilasi Pacar di Mojokerto, Ogah Putuskan Korban Meski Sering Ribut

Alvi Maulana berencana membuang semua bagian tubuh tersebut ke wilayah lain.

"Tapi sebelum terlaksana pasukan Reserse saya yang handal berhasil menggagalkan," katanya.

Selama 20 tahun bertugas menjadi polisi, AKBP Ihram Kustarto menilai tindakan yang dilakukan Alvi terhadap Tiara paling sadis.

"20 tahun saya jadi polisi baru kali saya lihat serpihan potongan tubuh manusia," katanya.

Baca juga: Akhirnya Pembunuh 1 Keluarga Ditangkap, Chat Anak Sahroni Sebelum Tewas Janggal: Jangan Telepon!

Ia merinci sejumlah barang yang digunakan Alvi dalam memutilasi tubuh Tiara, mulai dari pisau kecil dan besar, palu, dan gunting rumput.

Bahkan saat membuang, potongan tubuh Tiara dimasukkan ke dalam tas merah, Alvi membuangnya sembari jalan.

"Layaknya membuang kotoran, sambil jalan sambil dibuang. Ditaruh dalam tas dibuang dicecer, sambil jalan dibuang," katanya.

AKBP Ihram Kustarto mengatakan Alvi Maulana memotong tubuh Tiara menjadi ratusan potongan.

"Ibarat genting sudah pecah berkeping-keping. Potongan tubuh sampai ratusan. Tulangnya dipotong sampai ratusan," katanya.

Tidak hanya itu saja, sejak aksi pembunuhan sampai ditangkap, Alvi tetap tinggal di kamar yang sama dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Pelaku melaksanakana aktivitasnya sepertri biasa. Dari 31 (agustus) sampai tanggal 6 (September) ditemukan bagian tubuh, selama itu dia tinggal di tempat yang sama," katanya.
  
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved