Isi Chat WA Ibu Yuda Setahun Sebelum Ada Kerangka Manusia di Pohon, Kakak: Definisi Tak Diakui Anak

Kakak Muhammad Yuda Prawira, Cut Meutia Sari rupanya pernah mengungkap isi chat WhatsApp ibunda Yuda sekitar setahun sebelum heboh kerangka

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Facebook Cut Meutia Sari
HEBOH KERANGKA MANUSIA - Foto percakapan WhatsApp ibunda Yuda saat Yuda masih hilang tak ada kabar (kiri) dan foto Muhammad Yuda Prawira (kanan), Kakak Yuda rupanya pernah mengungkap isi chat WhatsApp ibunda Yuda tahun 2024 lalu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kakak Muhammad Yuda Prawira, Cut Meutia Sari rupanya pernah mengungkap isi chat WhatsApp ibunda Yuda sekitar setahun sebelum hebih kerangka manusia di pohon aren.

Dalam tangkapan layar isi chat WhatsApp itu terlihat jelas sang ibu nama kontaknya diberi nama 'Mamak Yuda.'

Postingan foto percakapan WhatsApp itu diposting di Facebook pada 15 Mei 2024 lalu ketika Yuda sudah hilang tak ada kabar.

Meutia memberi caption postingan itu yang berbunyi: 'definisi gak diakui anak sama mamak sendiri.'

Berikut isi percakapan tersebut.

A : "Ini siapa ?" (terlihat chat dikirim setelah ada voicecall yang tak terangkat).

B : "Ibu mamaknya Yuda ?"

A : "Ya"

B : "Oh"

A : "Ini siapa ya ?"

B : "Kakaknya"

A : "????"

B : "Aku kakaknya"

A : "Darimananya, Hongkong"

B : "Kok gitu ibu. Yuda anak ibu kan"

KERANGKA DALAM POHON - Barang yang ditemukan di kerangka manusia (KIRI). Muhammad Yuda (KANAN). Obrolan terakhir Yuda sebelum Ditemukan Kerangka Manusia dalam Batang Pohon
KERANGKA DALAM POHON - Barang yang ditemukan di kerangka manusia (KIRI). Muhammad Yuda (KANAN). (Facebook Cut Meutia)

Namun nampaknya dilihat dari isi percakapan itu, itu hanya salah paham.

Narasi 'tak diakui anak' itu juga bukan ditujukan kepada Yuda, melainkan ke Meutia sendiri.

Meutia memposting foto percakapan itu dengan ditambahkan emoji tertawa lepas.

Percakapan ini diduga karena Cut Meutia menggunakan nomor yang tak dikenal Ibu Yuda, sehingga dia bercanda dengan postingan caption 'tak diakui anak.'

Namun pada momen tak lama setelah itu, Cut Meutia Sari mengaku masih mengirim chat ke Yuda yang hilang tak ada kabar.

Yaitu pada 10 Juni 2024 atau sekitar tiga pekan setelah postingan isi percakapan WhatsApp tersebut.

Meutia mengabarkan bahwa ibu Yuda sedang jatuh sakit.

"Dek...mamak sakit," tulis Meutia di Facebook.

"Dimanapun kamu berada, semoga kamu sehat selalu, dikelilingi orang baik," imbuhnya.

Setelah dua tahun Yuda hilang tak ada kabar, Meutia dan keluarga dikejutkan dengan informasi temuan kerangka manusia dalam pohon aren di belakang rumah pada 9 September 2025.

Ada beberapa barang yang ditemukan dekat kerangka manusia itu yang dikenal, yaitu gelang silver dan celana.

Namun Meutia berharap kerangka manusia itu bukanlah Yuda adiknya yang selama ini hilang tak ada kabar sejak 2023.

"Saya yang kehilangan kabar adik saya sejak 2 tahun ini, tiba-tiba tau ada kerangka manusia di belakang rumah," tulis Meutia usai penemuan kerangka tersebut.

"Dua tahun bukan sebentar, cuma orang-orang yang gak berteman dan gak saudara aja yang gak tau, cuma kami sekeluarga nyari kabar adik kami. Kami sekeluarga cuma bisa menduga-duga. Sambil nunggu kabar selanjutnya dari pihak berwenang," ungkapnya.

Identitas Kerangka Manusia Masih Misteri

Berdasarkan perkembangan terakhir dari kepolisian, identitas kerangka manusia di pohon aren itu masih belum dipastikan.

Belum dipastikan kerangka manusia itu adalah Yuda seperti dugaan yang menyeruak.

Polisi masih menunggu hasil tes DNA yang nanti dicocokan dengan DNA keluarga yang melapor anaknya hilang dua tahun lalu.

Tes DNA ini diperkirakan memakan waktu satu pekan hingga dua pekan.

Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai Iptu Binrod Situngkir mengatakan, delapan orang saksi diantaranya Rian Barus, orang yang pertama menemukan tengkorak manusia di dalam pohon aren.

Selain itu, pihaknya juga memeriksa keluarga M Yuda Prawira, pemuda sekitar yang dilaporkan hilang sejak tahun 2023 lalu.

Sebab, kerangka manusia diduga merupakan Yudha, berdasarkan barang-barang yang ditemukan.

“Kami memeriksa 8 orang saksi, termasuk keluarga yang ngaku kehilangan anak dan yang pertama kali menemukan,”kata Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai Iptu Binrod Situngkrir, Rabu (17/9/2025) dikutip dari Tribun Medan.

Mengenai penyebab kematian dan bagaimana tengkorak manusia berada di dalam batang pohon aren yang sudah mati, lalu tumbang, Polisi belum bisa menjelaskan karena masih menunggu hasil autopsi.

Begitu juga dengan identitas tengkorak, Polisi menunggu hasil pemeriksaan Deoxyribonucleic Acid atau DNA dari pusat laboratorium forensik Polri.

“Hasilnya belum keluar, sehingga belum diketahui penyebab kematiannya,”ungkapnya.

Selain itu, Polisi juga mengirim sampel DNA dari abang kandung Yuda Prawira, warga sekitar yang disebut hilang 2 tahun, usai pamit mau merantau bekerja.

"Kami melakukan pemeriksaan DNA di laboratorium forensik di Jakarta. Nanti dicocokkan dengan Abang kandung dari Yuda, atau warga yang merasa kehilangan keluarganya," kata Kanit Reskrim Polsek Firdaus Iptu Anggiat Sidabutar, Kamis (11/9/2025).

Awal Temuan Kerangka Manusia

Dikutip dari Tribun Medan, warga Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdang Bedagai geger setelah ditemukan kerangka manusia di dalam batang pohon aren yang sudah mati, Senin (9/9/2025).

Penemuan itu pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Rian Barus. 

Saat hendak mengambil buah sawit, ia melihat batang pohon aren yang tumbang akibat angin puting beliung.

Dari retakan itu terlihat tulang yang mencurigakan.

"Tadi kami mau ambil buah sawit, terus terpijak pohon ini. Nampak ada retakan dan terlihat tulang. Pas dibuka, ternyata ada kerangka kayak manusia," kata Rian. 

Setelah temuan itu, Rian melapor ke kepala dusun setempat sebelum diteruskan ke pihak kepolisian. 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved