Dedi Mulyadi Temukan Aliran Dana Gelap dari Aqua, PDAM Diam-diam Palak Pajak dari Pabrik, Korupsi ?
Dedi Mulyadi Temukan Aliran Dana Gelap dari Aqua, PDAM Diam-diam Palak Pajak dari Pabrik, Korupsi ?
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemukan aliran dana gelap dari Aqua ke Pemerintah Provinsi Jabar. Aliran tersebut masuk ke dua perusahaan daerah.
Kini dua perusahaan daerah tersebut akan dievaluasi oleh Dedi Mulyadi.
Aliran dana ditemukan ketika Dedi sedang berusaha mencari solusi agar masyarakat di sekitar pabrik Aqua Subang mendapat air bersih.
Karyawan menerangkan, jika mengambil dari air yang dibuang ke sungai, maka pihaknya berkewajiban membayar ke PDAM.
"Air yang dibuangin kalau misal digunakan ada meternya lagi bayar lagi ke PDAM," kata kayawan Aquan.
"Lenapa harus bayar ke PDAM ?" tanya KDM.
Ia mengungkap bahwa Aqua membayar pajak ke PDAM.
"Karena dari kita kan pajaknya masuknya ke PDAM," katanya.
Padahal Aqua tidak mengelola atau mengambil aliran air milik PDAM.
"Ini kan bukan air PDAM, kenapa bayarnya harus ke PDAM ? tanya Dedi.
Karyawan mengungkap aliran dana gelap ke dua perusahaan daerah di Jabar.
"Aqua bayarnya ke tiga tempat, ke Bapenda, ada juga pembayaran ke PDAM. Kalau secara detail latar belakangnya kurang tahu, hanya saat ini bayar ke tiga tempat, satu lagi ke PJT.
Perum Jasa Tirta (PJT) II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Perusahaan Umum yang bertugas melakukan pengelolaan dan pengusahaan sumber daya air (SDA) di wilayah sungai tertentu di Indonesia.
Baca juga: KDM Ngaku Tak Niat Jatuhkan Aqua, Kini Larang Perusahaan Itu Bantu Bangun Jalan: Duit Pemprov Cukup
PDAM adalah singkatan dari Perusahaan Daerah Air Minum, sebuah unit usaha milik daerah (BUMD) yang bertugas mengelola sistem perpipaan untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat.
PDAM menyediakan layanan air bersih melalui sistem berlangganan untuk memenuhi kebutuhan air minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Bahkan Dedi merasa heran ketika PJT juga memalak pajak dari Aqua.
Pasalnya Aqua tidak mengambil air dari permukaan atau sungai.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ledek Sumber Air Aqua, Kini Ngaku Tak Hancurkan Nama Perusahaan : Galinya di Gunung
"Kalau ke PJT mungkin airnya ngambil permukaan," kata KDM.
"Kan kita SIPA semua," timpal karyawan.
Oleh karena Aqua memiliki SIPA atau Surat Izin Pengusahaan Air Tanah, Dedi merasa heran Aqua masih harus membayar ke PJT dan PDAM.
"Kenapa harus hayar ke PJT ? kan bayar ke PJT kalau air sungai, kalau mata air ngapain bayar ke PJT ? Peran PJT apa di sini ? gak, gak nanti kita evaluasi. Nanti bayar pajak satu aja, pajak air bawah tanah, pajak mata air," kata Dedi Mulyadi.
KDM secara tegas mengatakan mestinya PDAM tidak memalak pajak dari Aqua.
"PDAM gak boleh mungutin dari sini, PDAM tuh tugasnya menjual air. Kecuali bapak beli air dari PDAM," katanya.
Sedangkan Aqua memiliki pengelolaan dan sumber sendiri di luar jalur PDAM.
"Kita punya SIPA sendiri," katanya.
Bahkan Aqua mengirim uang tersebut langsung ke rekening PDAM.
Jadi, Aqua seolah menjadi pelanggan PDAM.
Baca juga: Truk Aqua Terlibat Kecelakaan di Tol Jagorawi Bogor, 4 Orang Luka-luka Dilarikan ke Rumah Sakit
"Bayarnya langsung ke rekening PDAM ? Gak, gak. Jadi gak boleh PDAM mungutin yang dari bapak, kecuali PDAM dia punya aliran air yang dibeli oleh bapak," kata KDM.
"Hitungannya sama kayak konsumen," timpal karyawan.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
| KDM Ngaku Tak Niat Jatuhkan Aqua, Kini Larang Perusahaan Itu Bantu Bangun Jalan: Duit Pemprov Cukup |
|
|---|
| Terjawab Soal Viral Pria Israel Ber-KTP Pasir Hayam Cianjur, KDM Temui Bupati: Ini Bagaimana ? |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Ledek Sumber Air Aqua, Kini Ngaku Tak Hancurkan Nama Perusahaan : Galinya di Gunung |
|
|---|
| Ratusan Warga Puncak Bogor Jadi Pengangguran Gara-gara Kebijakan KDM dan Menteri LH |
|
|---|
| Pokdarwis: Gegara Kebijakan KLH dan KDM, Ratusan Warga Puncak Bogor Jadi Pengangguran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.