Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Anaknya Prediksi Krisis Besar 2 Tahun Lagi
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Anaknya Prediksi Krisis 2 Tahun Lagi
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Achilles Sadewa menyebut Indonesia akan dilanda krisis dua tahun mendatang. Ia pun mewanti-wanti agar masyarakat untuk segera melakukan investasi.
Yudo kembali membuat heboh dunia maya.
Anak Menkeu yang awalnya dikenal atas postingannya soal mantan Menteri Keuangan Sri Mulyadi, kini kembali membuat heboh.
Yudo pernah menyebut Sri Mulyadi sebagai agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri.
"Alhamdulillah ayahku menyingkirkan Agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri," tulisnya setelah Purbaya dilantik menjadi Menkeu.
Kini Yudo kembali lagi lewat media sosialnya.
Ia menghitung siklus krisis ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia.
Menurutnya, krisis akan terjadi secara berkala yakni 7 sampai 10 tahun sekali.
"Gua pengin kasih tau ke kalian semua yah, bahwa setiap 7, 8, hingga 10 tahun sekali pasti ada krisis," katanya di akun TikTok Yudo Sadewa.
Ia menghitung sejak resesi tahun 2000.
"Krisi tahun 2000 itu dot com double," katanya.
Lalu delapan tahun kemudian terjadi krisis perumahan menurut Yudo.
"2008, 8 tahun, ada yang namanya krisis perumahan sampai 2010," katanya.
Baca juga: Serangan Balik Purbaya Bongkar Salah Dedi Mulyadi, Menkeu Pastikan Nasib Gubernur Jabar : Diperiksa
Pada tahun 2010 selama 10 tahun Indonesia tidak mengalami krisis.
"2010 sampai 2020, 10 tahun gak ada krisis," katanya.
Sampai 2020 terjadi pandemi Covid-19.
"2020 ada pandemi virus corona, krisi lagi, sampai 2022," katanya.
Baca juga: Beda Sikap Gubernur DKI dengan Jabar Soal Data Menkeu Purbaya, Pramono Ngaku, KDM Suruh Menteri
Data dihimpun TribunnewsBogor.com, Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1963.
1963: Krisis ini disebabkan oleh hiperinflasi, yang diperparah oleh isolasi ekonomi Indonesia dari dunia internasional saat itu.
1997–1998: Dikenal sebagai Krisis Moneter Asia, krisis ini dipicu oleh jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara drastis, inflasi tinggi, dan keruntuhan sektor keuangan. Krisis ini juga melibatkan kegagalan sistem nilai tukar dan diperparah oleh kondisi politik yang tidak stabil.
2008: Indonesia juga terdampak oleh krisis keuangan global tahun ini, meskipun dampaknya tidak separah krisis 1998.
2020 sampai 2021: Krisis ini disebabkan oleh pandemi COVID-19, yang mengakibatkan perlambatan ekonomi nasional karena pembatasan mobilitas dan aktivitas bisnis.
Yudo Sadewa mengatakan dengan perhitungan skala tersebut maka Indonesia akan kembali mengalami krisis besar dua tahun lagi.
"Kalau dihitung 7 tahun dari sekarang, artinya krisis ada kemungkinannnya di tahun 2027 smapai 2032," katanya.
"Jadi mungkin akan ada krisi besar," tambah Yudo.
Untuk menghadapi krisis tersebut, ia menyarankan masyarakat segera melakukan investasi.
"Persiapkan dengan bitcoin dan emas," katanya.
Hal ini justru berbanding terbalik dengan semangat optimisme ayahnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Pasalnya Purbaya begitu percaya diri akan pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 8 persen.
Purbaya menyampaikan optimismenya bahwa pertumbuhan konsumsi masyarakat pada kuartal IV-2025 akan menembus di atas 5,5 persen, lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,12 persen pada kuartal II-2025.
Optimisme itu, kata Purbaya, didukung oleh kebijakan pemerintah yang gencar memberikan insentif fiskal untuk menjaga momentum ekonomi.
Salah satunya melalui penempatan dana sebesar Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk memperkuat likuiditas dan mendorong pembiayaan sektor riil.
Yudo Sadewa merupakan anak pertama dari Purbaya Yudho Sadewa.
Ia lulus sekolah di SMA Al-Azhar Pondok Labu, Jakarta Selatan tahun 2023.
Dilihat dari semua postingannya, Yudo memang memiliki ketertarikan terhadap trading aset kripto.
Hal itu dimulai sejak Yudo duduk di bangku SMP pada tahun 2017.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
| Serangan Balik Purbaya Bongkar Salah Dedi Mulyadi, Menkeu Pastikan Nasib Gubernur Jabar : Diperiksa |
|
|---|
| Beda Sikap Gubernur DKI dengan Jabar Soal Data Menkeu Purbaya, Pramono Ngaku, KDM Suruh Menteri |
|
|---|
| Senyum Dedi Mulyadi Mengembang Buktikan Tudingan Purbaya Soal Rp 4,1 T Salah, Tagih Hadiah ke Menkeu |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Terlanjur Lawan Purbaya, Kini Ancam Pecat 3 Pejabat Jabar Gara-gara Rp 4,17 Triliun |
|
|---|
| Gagal Suruh Menteri Keuangan Kerja Buktikan Rp 4 T, Dedi Mulyadi Ancam Anak Buah : Saya Berhentikan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.