Pastikan Kondisi Korban Atap Ambruk SMKN 1 Cileungsi, Pemkab Bogor Bakal Berikan Trauma Healing

Dok Pemkab Bogor
SEKOLAH DI BOGOR AMBRUK - Bupati Bogor Rudy Susmanto saat meninjau atap SMKN 1 Cileungsi yang ambruk mengakibatkan 31 orang luka-luka. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CILEUNGSI - Jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor merespons cepat kejadian ambruknya atap SMKN 1 Cileungi pada Rabu (10/9/2025) saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

Bupati Bogor Rudy Susmanto yang datang langsung meninjau lokasi ingin memastikan bahwa seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis dengan baik di beberapa rumah sakit. 

Pasalnya, dalam insiden ini terdapat dua orang guru dan 29 siswa mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke RS Thamrin Cileungsi dan RS Mary Cileungsi.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga berencana untuk memberikan pendampingan berupa trauma healing bagi para korban.

"Tahapan trauma healing juga sedang disiapkan agar siswa-siswi dapat pulih secara psikologis. Jika diperlukan, pendampingan akan dilakukan hingga ke rumah siswa," ujarnya, Kamis (11/9/2025).

Menurutnya, pelajar merupakan aset bangsa yang harus dijaga karena menjadi sumber daya berharga paling penting untuk masa depan suatu negara.

Akan hal itu, meski kewenangan pengelolaan SMA/SMK berada pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bogor tetap hadir memastikan warganya tetap mendapatkan hak atas layanan kesehatan dan pendidikan.

"Anak-anak kita adalah masa depan bangsa. Fokus kita hari ini adalah memastikan mereka aman, sehat, dan tetap bersemangat bersekolah," katanya. 

Sementara itu, terkait kondisi fisik bangunan sekolah, Rudy Susmanto menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.