Antisipasi Keracunan, BGN Sebut Menu MBG Akan Dilakukan Rapid Test Sebelum Didistribusikan

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKANMADANG - Badan Gizi Nasional (BGN) menganjurkan setiap satuan pelayanan pelayanan gizi (SPPG) penyedia makan bergizi gratis (MBG) untuk memiliki sertifikat laik higienis sanitasi (SLHS).

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan tata kelola serta jaminan mutu program MBG agar tidak ada lagi kasus keracunan yang terjadi.

Selain itu, BGN juga akan mewajibkan SPPG untuk melakukan rapid test terhadap makanan sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat.

Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan, terkait rapid test tersebut akan dilakukan uji coba terlebih dulu pada beberapa SPPG.

"Rapid test akan kita adakan segera, jadi sudah kami edarkan nomor vendor yang bisa menjual rapid test. BGN sudah melalukan uji coba kepada 10 SPPG yang minggu lalu sudah dilakukan," ujarnya di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Senin (13/10/2025).

Dadan Hindayana mengungkapkan, pengadaan rapid test tersebut merupakan perintah dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk menguji keamanan dan kualitas makanan.

Ia mengklaim telah menggandeng sejumlah vendor untuk mendapatkan rapid test tersebut dan akan disebar ke tiap SPPG.

"Minggu ini ada pengadaan yang dilajukan oleh Badan Gizi tapi secara serempak nanti kita akan memesan kepada vendor-vendor yang sudah kami siapkan, mungkin ada 10 atau 15 vendor," katanya.

Sementara itu, Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa anggaran MBG pada tahun 2026 mencapai 335 triliun.