Cerita Dedie Rachim Dipusingkan Sampah di Kota Bogor, Bungkus Mie Instan Terbanyak: Puluhan Juta
Wali Kota Bogor Dedie Rachim blak-blakan soal permasalahan sampah di Kota Bogor di HUT ke-10 Tribun Bogor.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wali Kota Bogor Dedie Rachim blak-blakan soal permasalahan sampah di Kota Bogor.
Dedie bahkan merasa adanya ketidak adilan karena sampah terbanyak merupakan sampah yang kurang berharga.
Selain itu, sampah terbanyak ini berasal dari produk yang bahan bakunya diimpor dari luar negeri.
Hal itu dia ungkapkan saat menghadiri HUT 1 Dekade Tribunnews Bogor : Ecoheroes Day di Gedung Tribunnews Bogor, Jalan Pemuda, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat (14/11/2025) malam.
"Tahu gak sampah terbanyak di TPS kita di Galuga itu apa ?, bungkus mie instan, jumlahnya puluhan juta bungkus dan tidak terpakai, bercampur dengan limbah rumah tangga, sayur, buah, sisa makanan, dan sebagainya," kata Dedie Rachim.
Sampah plastik ini, kata dia, berbeda dengan sampah lain seperti sampah metal yang ada jalurnya.
"Plastik ini tidak ada harganya dan jumlahmya jutaan, puluhan juta," kata Dedie.
Dedie juga mengatakan bahwa di dalam produk mie instan ini berbahan dasar gandum yang tidak tumbuh di Indonesia, yang artinya berasal dari luar negeri.
"Sehingga yang menerima manfaatnya, menerima duitnya Amerika duluan tuh, kan ada Amerika, Kanada, Ukraina, importer, penjual pupuk di Amerika sudah terima duitnya," katanya.
"Dijual ke minimarket, dibeli masyarakat, PPN-nya masuk ke pusat, sampahnya kita yang nanggulangi, saya bilang, mohon maaf ini tidak adil," kata Dedie.
Penjelasan ini, kata Dedie, dia sampaikan ke Menteri Lingkungan Hidup.
Sebab pemerintah memiliki program Indonesia bebas sampah, lalu Pemda seperti Kota Bogor dan Kabupaten Bogor diminta ikut menanggulangi sampah namun dengan tiping fee (biaya) Rp 250 - 500 Ribu per ton.
"Sampah yang dihasilkan setiap hari Kabupaten Bogor 1.500 ton, kurang lebih, Kota Bogor taruhlah 1.000 ton, jadi berapa banyak uang yang harus dikeluarkan ?," kata Dedie.
Akhirnya, kata Dedie, Menteri Lingkungan Hidup merespons dengan merevisi Perpres menjadi Perpres 109 2025 dimana tiping fee akhirnya sudah tak lagi menjadi syarat.
Kemudian yang kedua energi terbarukan dihasilkan dari sampah nantinya yang akan dibeli optekernya adalah PT. PLN.
"Jadi ini sebuah rangkaian proses perjuangan temen-temen Ciliwung dan siapapun. Insyaallah sekarang sudah ada cahaya di ufuk, mudah-mudahan ini bisa jadi kesempatan kita bersama untuk bisa menyelesaikan sampah 5, 10, 15, 20 sampai 50 tahun ke depan," ungkapnya.
| Puncak Perayaan HUT 1 Dekade Tribun Bogor, Ambil Tema Soal Lingkungan, Dedie Rachim Apresiasi |
|
|---|
| Lapangan Manunggal Kota Bogor Resmi Dibuka Kembali, Wali Kota Langsung Jajal Lawan PWI |
|
|---|
| Kabar Baik! Perda Perlindungan Guru Disahkan, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin Siap Lindungi Guru |
|
|---|
| Jazz Hujan Resmi Diluncurkan, Event Strategis untuk Perkenalkan Kota Bogor ke Dunia Internasional |
|
|---|
| Dinobatkan Jadi Ayah Bunda GenRe, Dedie Rachim dan Yantie Rachim Bakal Perkuat Mental Remaja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Wali-Kota-Bogor-Dedie-Rachim-blak-blakan-soal-sampah-terbanyak-di-Kota-Bogor.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.