Terungkap Perlakuan Sadis yang Diterima Kacab Bank BUMN Sebelum Dibunuh, Diperintah Bos Besar?

Benarkah perlakuan ini atas perintah dari bos yang diduga menjadi dalang kasus pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta?

|
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Instagram @hampradipta
KEMATIAN KACAB BANK BUMN - Sebelum dibunuh, kepala cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) mendapat perlakuan tak mengenakkan. Benarkah atas perintah bos yang menjadi dalang utama? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebelum dibunuh, kepala cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) sempat mendapat perlakuan yang tak mengenakkan.

Aksi tersebut dilakukan oleh empat penculik Ilham Pradipta saat hendak diserahkan ke eksekutor di Cawang, Jakarta Timur.

Benarkah perlakuan ini atas perintah dari bos yang diduga menjadi dalang kasus pembunuhan Ilham Pradipta?

Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Aksi penculikan ini terekam CCTV hingga viral di media sosial.

Pelaku yang bertugas menculiknya adalah AT, RS, RAH, dan EW alias Eras yang sudah dibekuk kepolisian.

Mereka diperintah oleh seseorang berinisial F, yang profesinya diduga oknum salah satu instansi.

Perintah itu diterimanya lewat sambungan telepon, berupa menjemput paksa Ilham Pradipta.

Usai menjemput paksa, para pelaku diminta untuk menyerahkan korban kepadanya di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

"Setelah melakukan penjemputan paksa, mereka menyerahkan di Cawang atas arahan melalui telepon dari oknum berinisial F," ungkap kuasa hukum EW, Adrianus Agal.

Setelah Ilham Pradipta diserahkan, keempat orang tersebut tidak lagi terlibat. 

Namun, beberapa jam kemudian, mereka diminta untuk menjemput Ilham Pradipta, tetapi korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

"Klien kami hanya termasuk dalam klaster penjemput paksa, mereka tidak mengetahui bahwa aksi tersebut akan berujung pada kematian korban," kata kuasa hukum Eras, Adrianus Agal dikutip dari kompas.com.

Dalam perjalanan membawa Ilham Pradipta ke sosok F, ada kejadian tak mengenakkan yang dialami korban.

Eras dan teman-temannya mengaku tidak menyakiti Ilham Pradipta selama di dalam mobil perjalanan menuju Cawang.

Baca juga: Pertemuan Dwi Hartono dengan Ken Sebelum Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN, Ngobrol Soal Rekening

Namun, mereka menutup mata korban menggunakan lakban serta mengikat tangannya.

Setelah itu, para pelaku menyerahkan korban ke eksekutor.

"Kami baru tahu bahwa itu eksekutor," kata Adrianus.

Beberapa jam kemudian, mereka dipanggil lagi oleh F untuk menjemput Ilham Pradipta.

Dalam pesan yang disampaikan, mereka diminta untuk mengantarkan Ilham Pradipta pulang.

Kenyataannya, mereka justru menemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Hingga pada akhirnya para pelaku penculikan diperintah untuk membuang jasad korban.

"Pada saat mengantar itu mereka juga dalam tekanan. Mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah,” ungkap Adrianus. 

Baca juga: Taktik Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Pakai Rambut Palsu Saat Keluar Rumah: Saya Botak

Kondisi jasad

Keeseokan harinya, Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.

Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Prima Heru menyebut penyebab kematian MIP akibat hantaman benda tumpul.

Menurut dia, ada luka hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher sehingga korban kekurangan oksigen.

"Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia (korban) kesulitan bernafas," ungkapnya.

Dia menyebut luka kekerasan pada tubuh korban bukan dari senjata tajam ataupun sayatan.

"Luka lukanya bagian dada dan leher, benda tumpul, hanya benda tumpul saja," tutur Prima.

Baca juga: Peran 15 Pelaku Kasus Kematian Kepala Cabang Bank BUMN, Ada yang Sengaja Dijebak Eksekutor?

Sosok F

Sosok F diduga merupakan oknum dari salah satu instansi penting.

Keterlibatan oknum ini, membuat Adrianus butuh perlindungan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

"Kami minta perlindungan ke Panglima TNI. Kami juga sudah minta perlindungan ke Kapolri karena ada dugaan,” ucap dia.

Kendati demikian, dugaan ini belum terkonfirmasi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sebagai instansi yang bertanggung jawab atas penyidikan kasus penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Freddy Ardianzah juga mengaku belum mendapatkan informasi dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit.

“Mohon waktu ya. Akan saya croscheck dan update terkait permasalahan ini,” tegas dia.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved