Lengkap Sosok Pengintai, Penculik, dan Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, F Kasih Perintah Jarak Jauh

Lengkap, inilah sosok pengintai, penculik, hingga otak pembunuhan kepala cabang bank BUMN Ilham Pradipta. Sosok F kasih perintah jarak jauh.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Kompas.com, Instagram Hampradipta
PEMBUNUHAN KACAB BANK: Ilustrasi kolase lengkap, inilah sosok pengintai, penculik, hingga otak pembunuhan kepala cabang bank BUMN Ilham Pradipta. Sosok F kasih perintah jarak jauh. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Teka-teki kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta mulai terpecahkan satu persatu.

Sebelumnya pihak kepolisian menyebut penyidik sudah menangkap 15 orang yang disinyalir terlibat dalam aksi kejahatan yang menewaskan Ilham Pradipta.

Dari 15 tersebut orang yang ditangkap itu, semuanya memiliki peran berbeda-beda.

Diungkap Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Krimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim, ada empat klaster dalam kasus tewasnya Ilham Pradipta.

"(Ada) aktor intelektual, klaster yang membuntuti, klaster yang menculik, klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dan membuang korban,” kata AKBP Abdul Rahim dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Kamis (28/8/2025).

Ke-15 orang yang diamankan itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kendati telah mendapatkan belasan tersangka, penyidik belum merincikan peran dari ke-15 pelaku tersebut.

Namun ada beberapa pelaku yang telah mengurai perannya dalam kasus terbunuhnya Ilham Pradipta satu minggu lalu.

Siapa saja mereka dan apa saja perannya?

Baca juga: Nurut Disuruh Culik Kepala Cabang Bank BUMN, Hubungan Khusus Penculik dengan Bos Besar Terungkap

Sosok penculik

Klaster pertama yang pelakunya telah mengakui perbuatannya adalah penculik.

Penyidik Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat pelaku penculikan terhadap Ilham Pradipta.

Tiga penculik yakni AT, RS, dan RAH ditangkap di Johar Baru, Jakarta Pusat.

Sedangkan satu penculik lainnya yakni RW alias Eras ditangkap di bandara NTT saat hendak kabur.

Keempat pelaku mengakui perbuatan mereka yakni menculik Ilham Pradipta di parkiran supermarket pada Rabu (20/8/2025).

Salah satu pengacara penculik yakni Eras, Adrianus Agau mengurai pengakuan kliennya.

Kata Adrianus, Eras dan para penculik lainnya nekat menjemput paksa korban karena diperintahkan bos besar.

Sosok bos besar itu kata Adrianus adalah berinisial F yang diduga adalah oknum anggota TNI.

Selama melakukan aksi penculikan, Eras mengaku diperintah F dari jarak jauh.

"Faktanya memang bukan mereka (penculik) yang melakukan pembunuhan. Mereka adalah yang melakukan penjemputan paksa dari Jakarta Timur, setelah mereka melakukan penjemputan paksa baru mereka menyerahkan (korban) di Cawang atas arahan melalui telepon dari oknum berinisial F," kata Adrianus Agau dalam wawancara di Kompas.com.

PENCULIKAN KACAB BANK BUMN - CCTV penculikan Ilham Pradipta (KIRI). Pelaku penculikan Eras (KANAN). Perlengkapan Pelaku Saat Culik Kepala Cabang Bank BUMN, Atlet Bikin Guru Kenpo Tak Berkutik
PENCULIKAN KACAB BANK BUMN - CCTV penculikan Ilham Pradipta (KIRI). Pelaku penculikan Eras (KANAN). Perlengkapan Pelaku Saat Culik Kepala Cabang Bank BUMN, Atlet Bikin Guru Kenpo Tak Berkutik (Instagram Polres Manggarai)

Selama proses penculikan, Eras mengaku kepada Adrianus bahwa para penculik tidak menyiksa Ilham.

"Dalam proses perjalanan dari Lo***mart ke Cawang itu mereka (penculik) hanya membuat (menutup) tutup mata (korban) dengan lakban dan di tangannya. Setelah itu mereka menyerahkan (korban) ke eksekutor, kami baru tahu bahwa itu eksekutor," imbuh Adrianus.

Adapun terkait perintah untuk menculik Ilham, Eras mengaku dijanjikan bayaran Rp60 juta oleh F.

Namun hingga kini kata Adrianus, bayaran tersebut tidak dilunasi oleh F.

"Si F ini hanya memberi harapan ke Eras, bahwa 'nanti kamu akan ada kerjaan untuk penagihan'. Tapi penagihan di mana, mereka (penculik) enggak tahu," ujar Adrianus.

Baca juga: Perlengkapan yang Dibawa Penculik Kepala Cabang Bank BUMN, Bos Suruh Mahasiswa Beli di Minimarket

Sosok otak pembunuhan

Selanjutnya, klaster yang terkuak dalam kasus kematian Ilham Pradipta adalah klaster otak pembunuhan.

Polisi berhasil menangkap empat aktor intelektual di balik tewasnya Kacab Bank BUMN, Ilham.

Mereka adalah DH alias Dwi Hartono, YJ, AA, dan C alias Ken.

Dwi Hartono, YJ, dan AA ditangkap di wilayah Solo pada Sabtu (23/8/2025).

Sedangkan Ken diamankan di rumahnya di kawasan PIK, Jakarta Utara pada Minggu (24/8/2025).

Belakangan terkuak sosok salah satu dalang pembunuhan Ilham Pradipta, yakni Dwi Hartono.

Dwi Hartono ternyata adalah pengusaha yang bergerak di banyak bidang.

Di antaranya Hartono memiliki perkebunan, usaha bimbel bernama Guruku.com, perusahaan teknologi dengan PT Hartono Mandiri Makmur (PT HMM), hingga memiliki beberapa cabang minimarket.

Punya banyak bisnis mentereng, jejak masa lalu Dwi Hartono ternyata suram.

Ayah tiga anak itu rupanya pernah dipenjara selama enam bulan di tahun 2012.

Dwi Hartono mendekam di bui karena kasus pemalsuan ijazah.

PEMBUNUHAN KACAB BANK: Foto salah astu aktor intelektual di balik kematian Ilham, Dwi Hartono. Inilah rekam jejak kelam Dwi Hartono, salah satu otak pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta. Ternyata Hartono dulunya pernah dipenjara.
PEMBUNUHAN KACAB BANK: Foto salah astu aktor intelektual di balik kematian Ilham, Dwi Hartono. Inilah rekam jejak kelam Dwi Hartono, salah satu otak pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta. Ternyata Hartono dulunya pernah dipenjara. (Instagram klanhartono)

Kasusnya bermula saat Dwi Hartono yang masih menjadi mahasiswa Kedokteran di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah nekat menipu banyak orang.

Dwi Hartono menawarkan jasa kepada calon mahasiswa yang hendak masuk jurusan kedokteran, kebidanan, keperawatan, farmasi, dan akuntansi.

Yakni Hartono menjamin mereka bisa lolos ke kampus impian dengan bantuannya.

Pria kelahiran 6 Oktober 1985 itu nekat mengubah nilai dan ijazah dari para calon mahasiswa tersebut.

Dwi Hartono bahkan juga memalsukan jurusan SMA kliennya yakni mengubah jurusan IPS menjadi IPA supaya bisa masuk kedokteran.

Dari aksi penipuannya itu, Dwi Hartono bisa mendapatkan uang Rp5 - Rp 10 juta untuk satu orang.

Kelicikan Dwi Hartono itu pun akhirnya ketahuan dan dilaporkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unissula, Taifuqurrachman.

Di tahun 2012 Dwi Hartono dilaporkan ke Polrestabes Semarang hingga diadili di PN Semarang.

Sosok pengintai

Berikutnya, klaster yang terkuak dalam kasus kematian Ilham Pradipta adalah klaster pengintai.

Pada Minggu (24/8/2025) polisi berhasil menangkap sosok tim pengintai yakni pria bernama Rohmat alias RS.

RS ditangkap di kediamannya di kawasan Semarang, Jawa Tengah.

Belakangan terkuak bahwa RS ternyata yang menyediakan tim IT untuk membuntuti korban.

“Berdasarkan hasil pendalaman yang dilakukan oleh tim, saudara RS berperan menyediakan tim pantau yang mengikuti kegiatan korban, serta menyediakan tim IT,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.

KEMATIAN KACAB BANK BUMN - RS alias Rahmat salah satu aktor utama di balik kasus kematian Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta rupanya sempat mencoba kabur sebelum ditangkap.
KEMATIAN KACAB BANK BUMN - RS alias Rahmat salah satu aktor utama di balik kasus kematian Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta rupanya sempat mencoba kabur sebelum ditangkap. (Kolase Youtube Jacklyn choppers)

Diwartakan sebelumnya, kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta terkuak setelah jasad korban ditemukan secara mengenaskan di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Sebelum ditemukan tewas, Ilham sempat diculik oleh gerombolan pria.

Penculikan tersebut terkuak lewat rekaman CCTV yakni merekam detik-detik Ilham dibawa kabur oleh gerombolan orang di parkiran supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).

Tak sampai 24 jam, pria 38 tahun itu pun ditemukan tewas di area sawah kawasan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (21/8/2025).

Saat ditemukan sekira pukul 05.30 Wib oleh warga, mayat Ilham dalam kondisi tangan dan kaki terikat lakban serta mata yang ditutupi lakban.

Jasad Ilham telah dimakamkan di dekat kediamannya di TPU Situgede, Kota Bogor pada 21 Agustus 2025.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved