Usai Dipecat, Polisi yang Lindas Affan Kini Banjir Pujian, Padahal yang Perintah Rantis Maju Terus
Usai dipecat karena melindas Affan, Kompol Cosmas kini banjir pujian. Padahal dia yang perintahkan sopir rantis untuk maju terus di tengah massa.
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Usai dipecat secara tidak hormat, Komandan Batalyon (Danyon) Resimen IV Korps Brimob (Korbrimob) Polri, Kompol Cosmas K Gae kini malah banjir dukungan.
Padahal, ia telah memerintah anak buahnya, Bripka Rohmad yang mengendarai rantis, untuk maju terus saat kendaraan terjebak demo ricuh pada 28 Agustus 2025.
Akibatnya, rantis yang terus melaju di tengah massa, melindas seorang driver ojol, Affan Kurniawan yang sedang menyebrang.
"Terduga pelanggar hanya menjalankan perintah dari atasan nya Kompol Cosmas Kaju Gae untuk terus maju," kata Majelis Hakim Sidang KKEP Polri, Kamis (4/9/2025).
Sebagai bawahan, Bripka Rohmad hanya menjalankan perintah atasan, sehingga tetap melajukan rantis sampai melindas Affan Kurniawan.
"Selaku bawahan ia melaksanakan perintah alasan bukan atas kehendak sendiri," sambungnya.
Atas perintahnya tersebut, Kompol Cosmas pun dipecat oleh Polri secara tidak hormat.
Saat mendapat pemecatan, ia menangis lantaran mengaku tidak punya niat untuk mencelakai Affan Kurniawan.
“Dengan kejadian atau peristiwa bukan menjadi niat, sungguh-sungguh demi Tuhan bukan ada niat untuk membuat orang celaka, tapi sebaliknya. Namun peristiwa itu sudah terjadi,” ucap Kompol Cosmas.
Ia menuturkan, hanya menjalankan tugas sebagai anggota Polri dan sesuai perintah institusi dalam rangka pengendalian massa aksi saat itu.
Ia pun menyampaikan dukacita yang mendalam atas tewasnya Affan Kurniawan.
“Saya mau menyampaikan, dukacita yang mendalam kepada korban Affan Kurniawan serta keluarga besar. Sungguh-sungguh di luar dugaan,” ujarnya.
Usai pemecatan tersebut, belakangan muncul sebuah petisi yang berisi penolakan terhadap pemecatan Kompol Cosmas di platform change.org.
Petisi yang mengatasnamakan "Masyarakat Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur dan para pendukung keadilan” itu dibuat pada Rabu (3/9/2025) oleh Mercy Jasinta.
“Kami menyatakan sikap menolak keputusan pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Kosmas Kaju Gae,” bunyi petisi itu.
Baca juga: Susno Duadji Heran Sopir Rantis Pelindas Ojol Affan Disanksi Demosi 7 Tahun, Terlalu Ringan ?
Alasannya, lantaran Kompol Cosmas disebut telah mengabdi di kepolisian dengan keberanian dan tanggung jawab.
Bagi pembuat petisi, Kompol Cosmas adalah pahlawan yang mengharumkan nama daerah dan keluarga besar.
Sehingga hukuman pemecatan dianggap sanksi yang terlalu berat dan tidak sebanding dengan seluruh pengabdian yang telah diberikan Cosmas.
“Masih ada bentuk sanksi lain yang lebih manusiawi, lebih proporsional, tanpa harus meruntuhkan karier dan nama baik seorang putra daerah yang sudah puluhan tahun mengabdi,” tulis petisi tersebut.
Mereka pun memohon kepada Kapolri dan KKEP Polri untuk meninjau kembali keputusan pemecatan Kompol Cosmas dan mendengar suara hati masyarakat kecil dari Laja, Ngada, Flores, yang merasa sangat kehilangan.
Petisi tersebut rupanya sudah ditandatangani ratusan ribu orang.
Berdasarkan pantauan Tribunnewsbogor.com, pada Jumat (5/9/2025) pukul 21.17 WIB, jumlah tanda tangan petisi tercatat 184.004 orang.
Artinya, mereka mendukung Kompol Cosmas kembali menjadi anggota Brimob dan dikenakan sanksi lain selain pemecatan.
Baca juga: Kejanggalan Pengakuan Sopir Rantis Brimob yang Lindas Affan Kurniawan, Tak Peduli Mobilnya Nabrak
Penggagas petisi sekaligus dosen Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr Sipri Radho Toly mengungkapkan tidak akan meminta maaf jika bertemu dengan keluarga Affan Kurniawan.
Sebab, dengan meminta maaf, artinya ia mengakui Kompol Cosmas bersalah.
"Kalau minta maaf, kami mengakui saudara kami Kompol Cosmas bersalah. Kami sangat yakin bahwa saudara kami Kompol Cosmas Kaju Gae tidak bersalah," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.
Oleh karena itu, ia mengaku pihaknya hanya akan menyampaikan ucapan duka cita jika bertemu dengan keluarga Affan Kurniawan.
"Yang akan kami lakukan adalah kami turut berduka cita atas meninggalnya suadara Affan," katanya.
Ia meyakini tidak ada niat jahat dari Kompol Cosmos untuk sengaja mencelakai Affan.
Baginya, Kompol Cosmas sudah berjuang demi keamanan di berbagai wilayah Indonesia.
"Saya berpikir Kompol Cosmas tidak punya niat jahat untuk membuat Affan meninggal dunia," ucapnya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
| Momen Terakhir Sebelum Ujang Adiwijaya Ditemukan Tewas di Tol Jagorawi, Hilang Usai Ambil Orderan |
|
|---|
| Ratusan Driver Ojol di Kabupaten Bogor Sumringah, Dapat Ganti Oli Gratis di Hari Sumpah Pemuda |
|
|---|
| Hukuman untuk Brimob Penumpang Rantis yang Tabrak Ojol Affan Kurniawan, Diwajibkan Minta Maaf |
|
|---|
| Diam-diam Anak Walkot Prabumulih Pindah Sekolah, Ini Alasannya, Kapok Viral Bikin Kepsek Dipecat? |
|
|---|
| Profesi Baru Wahyudin Moridu Usai Terancam Dipecat dari DPRD, Pasrah Cuma Digaji Rp200 Ribu Sehari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/kompol-cosmas-dipuji.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.