Apa Itu Gerakan Rereongan Poe Ibu Kebijakan KDM ?, Kini Disorot dan Menuai Kritikan dari DPRD

Gerakan Rereongan Poe Ibu kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini tengah disorot bahkan mendapat kritikan.

Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat/Instagram
KEBIJAKAN KDM - Foto Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM saat dijumpai di Gedung Bakorwil Kota Bogor, Senin (29/9/2025). Gerakan Rereongan Poe Ibu kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini tengah disorot bahkan mendapat kritikan. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman mengatakan, gerakan Poe Ibu yang dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Nomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang Gerakan Poe Ibu ini menjadi upaya untuk menggugah rasa gotong-royong warga Jabar.

"Budaya bangsa kita ini kan gotong royong, terus kesetiakawanan, kerelawanan sosial dan itu semua modal sosial yang harus dijaga,” ujar Herman.

Dinamika kehidupan masyarakat di 27 Kabupaten/Kota di Jabar, kata Herman, sangat kompleks, terutama persoalan pendidikan dan kesehatan.

“Makanya pada saat dibuka layanan pengaduan di Lembur Pakuan Subang, dari mana-mana datang, bukan hanya dari Jabar, ada dari luar Jabar, kasian. Padahal yang dibutuhkan hanya Rp1 juta misalnya, untuk membantu tunggu yang sakit,” katanya.

“Jangan sampai, masyarakat ada kesulitan kecil, harus ke Lembur Pakuan, harus ke Provinsi, padahal bisa diselesaikan di lingkungannya,” katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Jelaskan Konsep Gerakan Rereongan Poe Ibu, Uang Dipegang Bendahara Kas

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved