Ledakan di SMAN 72
Terjawab Alasan Pelaku Ledakan di SMAN 72 Tulis Nama Teroris di Senjata, FN Nekat Karena Kesepian
Akhirnya terjawab motif terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta. Termasuk alasan pelaku, FN tulis nama teroris dunia di senjatanya.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Ringkasan Berita:
- FN tulis nama teroris dunia di senjata mainan hanya karena meniru, bukan bagian jaringan teror.
- Ledakan di SMAN 72 Jakarta dipastikan bukan aksi terorisme.
- FN nekat bertindak karena merasa kesepian, bukan korban bullying.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Akhirnya terungkap alasan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta menuliskan nama-nama teroris dunia di senjata mainan miliknya.
Seperti diketahui, senjata mainan ditemukan di dekat TKP ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Senjata mainan berwarna hitam itu terlihat persis di dekat FN, terduga pelaku pasca-ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) sekira pukul 12.00 Wib.
Publik sempat menyoroti senjata milik FN itu karena tertulis nama-nama sosok kriminal hingga teori konspirasi.
Terkait hal tersebut, Jubir Densus 88 Antiteror AKBP Mayndra Eka Wardhana membongkar fakta.
Dari hasil penyelidikan penyidik Polda Metro Jaya, terkuak bahwa aksi teror bom yang dilakukan FN tidak berkaitan dengan terorisme.
FN pun dinilai murni melakukan tindak kriminal umum, bukan terorisme.
"Terkait dengan jaringan teror baik itu global, regional maupun domestik, sampai saat ini tidak ditemukan aktivitas terorisme yang dilakukan ABH, jadi murni tindakan yang dilakukan adalah tindakan kriminal umum," ujar AKBP Mayndra Eka Wardhana dalam konferensi pers hari ini, Selasa (11/11/2025).
Lebih lanjut, AKBP Mayndra Eka Wardhana pun mengungkap alasan FN menuliskan nama-nama teroris dunia.
Tak tergolong dalam kelompok terorisme, FN disebut hanya meniru aksi para teroris dunia tersebut.
Hal itulah yang mendasari FN menuliskan nama-nama kriminal tersebut di senjatanya.
"Memang di dalam senjata airsoft gun ditulis berbagai macam nama tokoh maupun ideologi yang berkembang, hampir di beberapa benua Eropa dan Amerika. Yang bersangkutan hanya melakukan copycat atau peniruan saja, itu sebagai inspirasi yang bersangkutan melakukan tindakan," pungkas AKBP Mayndra Eka Wardhana.
Lantaran hal tersebut, FN dijerat kasus kriminal umum, bukan pidana terorisme.
"Jadi tidak ada kaitan dengan jaringan apapun sehingga di dalam analisa Densus 88, kejadian ini belum termasuk tindak pidana terorisme," kata AKBP Mayndra Eka Wardhana.
Baca juga: Kegelisahan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72, Samakan Diri dengan Teroris, Incar Para Pelaku Bully?
Motif pelaku
Selain itu, dalam konferensi pers hari ini juga terkuak motif FN melakukan aksi pengeboman di sekolah.
Sebelumnya isu terduga pelaku ledakan adalah korban bullying merebak kuat di publik pasca-kejadian.
Belakangan terungkap bahwa terduga pelaku tidak mendapatkan perundungan di sekolah.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imannudin menyebut bahwa terduga pelaku ledakan selama ini merasa kesepian.
"Dari hasil penggalian keterangan maupun petunjuk yang ada bahwa anak yang berkonflik dengan hukum ini terdapat dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut. Dorongannya yang bersangkutan merasa sendiri, merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya. Baik itu di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah," imbuh Kombes Iman Imannudin.
Nama teroris dunia tertulis di senjata pelaku
Sebelumnya diwartakan, senjata mainan milik terduga pelaku, FN sempat menyita perhatian.
Hal itu lantaran di senjata airsoft gun itu tertulis nama-nama teroris dunia, di antaranya:
Brenton Tarrant
Brenton Tarrant merupakan pelaku penembakan massal di dua Masjid Selandia Baru, Christchurch di tahun 2019.
Akibat perbuatannya, Brenton membunuh 51 orang serta membuat 89 orang jamaah masjid terluka.
Baca juga: Ekspresi Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Saat Dijenguk Kapolri, Kondisi Luka FN Usai Operasi Disorot
Luca Traini
Tak beda jauh dengan Brenton, Luca Traini adalah seorang Neo Nazi asal Italia yang merupakan pelaku penembakan massal Macerata tahun 2018.
Luca nekat menembaki enam imigram berkulit hitam asal Afrika.
Akibat perbuatannya, Luca dihukum penjara selama 12 tahun.
Alexandre Bissonnette
Nama ketiga yang juga tertulis di senjata FN adalah Alexandre Bissonnette.
Alexandre Bissonnette dikenal sebagai seorang anti imigran dan penganut Islamofobia.
Sosok Alexandre Bissonnette sempat viral karena ia merupakan pelaku penembakan massal di masjid Quebec Kanada tahun 2017.
Aksi Bissonnette itu menyebabkan enam orang meninggal dunia.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
ledakan
SMAN 72 Jakarta
pelaku
AKBP Mayndra Eka Wardhana
Kombes Iman Imannudin
Polda Metro Jaya
teroris
Densus 88
| Bocor Curhatan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta di Kelas, Sempat Singgung Ketidaksukaan |
|
|---|
| Ekspresi Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Saat Dijenguk Kapolri, Kondisi Luka FN Usai Operasi Disorot |
|
|---|
| Kegelisahan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72, Samakan Diri dengan Teroris, Incar Para Pelaku Bully? |
|
|---|
| Isi Tulisan di Meja Belajar Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Sudah Siapkan Daftar Nama |
|
|---|
| Ini Makna dari 6 Tulisan di Senjata Milik Pelaku Ledakan SMAN 72, Tiru Teroris Ternama di Dunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/FN-motif-ledakan-di-sman-72.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.