Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ledakan di SMAN 72

Cerita Teman Sekelas Bantah Bully Pelaku Ledakan SMAN 72, FN Dulunya Ceria Tapi Berubah Sejak 2024

Teman sekelas terduga pelaku membantah bahwa FN adalah korban bully sehingga nekat mengebom sekolah pada Jumat (7/11/2025).

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Istimewa dan kompas tv
LEDAKAN DI SMAN 72: Tangkapan layar kondisi terduga pelaku tergeletak usai ledakan (kanan). Teman sekelas terduga pelaku membantah bahwa FN adalah korban bully sehingga nekat mengebom sekolah pada Jumat (7/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Bukan karena dibully, teman sekelas ungkap alasan sebenarnya di balik aksi bom FN di SMAN 72.
  • Setelah kecelakaan motor, sikap FN berubah total dan mulai menyendiri.
  • FN diduga meniru aksi teroris dunia, bukan bagian dari jaringan teror.

 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fakta baru terkait motif di belakang aksi pengeboman di SMAN 72 Jakarta yang dilakukan oleh remaja berinisial FN (18) kembali terkuak.

Kali ini fakta tersebut diungkap oleh teman sekelas terduga pelaku FN.

Para siswa di SMAN 72 Jakarta itu membantah bahwa terduga pelaku adalah korban bully di sekolah.

Hal tersebut diungkap teman sekelas terduga pelaku kepada kakak salah satu korban ledakan, Putra.

Dalam tayangan televisi Catatan Demokrasi, Putra menceritakan kesaksian dari teman sekelas terduga pelaku yang ada di TKP saat kejadian ledakan pada Jumat (7/11/2025).

Adiknya jadi korban ledakan, Putra pun mencari tahu soal sosok pelaku hingga motifnya melakukan aksi keji tersebut.

"Saya dapat info dari teman sekelas pelaku. Jadi dia cerita tentang ledakannya, posisi ledakannya emang benar-benar di tengah masjid. Untuk bom kedua di belakang masjid," ungkap Putra dilansir TribunnewsBogor.com dari kanal Youtube tv one news, Rabu (12/11/2025).

Usai berbincang dengan teman sekelas terduga pelaku, Putra mendapatkan gambaran bahwa ternyata FN bukanlah korban bully.

"Untuk si pelaku, saya pikir dia tidak korban bully. Karena seorang korban bully itu enggak punya ideologi seperti itu. Pemikirannya itu enggak bakal sekejam atau unsur ke ngebom gitu. Untuk pemikirannya itu jauh di luar nalar sama orang normal," pungkas Putra.

Lagipula kata Putra, jika memang FN nekat mengebom sekolah karena dendam jadi korban perundungan, pasti sasarannya adalah teman sekelas atau personal saja.

Namun FN justru melakukan aksi pengeboman tersebut di masjid dan lingkungan sekolah yang notabene dipenuhi siswa dari kelas lain hingga guru.

Pada saat kejadian juga kabarnya teman sekelas terduga pelaku tidak ada yang di sekolah alias libur.

"Menurut saya kalau seorang korban bully untuk melakukan tindakan seperti ini kemungkinan itu enggak ada. Kalau kita dibully itu kan secara masalah personal. Atau mungkin dari ejekan teman sekelas saja, tidak sampai ke kelas yang lain," ungkap Putra.

Kata Putra, aksi pengeboman yang dilakukan FN adalah tiruan dari kasus di luar negeri.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved