Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ledakan di SMAN 72

Cerita Teman Sekelas Bantah Bully Pelaku Ledakan SMAN 72, FN Dulunya Ceria Tapi Berubah Sejak 2024

Teman sekelas terduga pelaku membantah bahwa FN adalah korban bully sehingga nekat mengebom sekolah pada Jumat (7/11/2025).

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Istimewa dan kompas tv
LEDAKAN DI SMAN 72: Tangkapan layar kondisi terduga pelaku tergeletak usai ledakan (kanan). Teman sekelas terduga pelaku membantah bahwa FN adalah korban bully sehingga nekat mengebom sekolah pada Jumat (7/11/2025). 

"Tindakan ini bukan termasuk bullying, karena udah benar-benar seperti kejadian di luar negeri sana. Jadi dibomnya di masjid, ada foto-foto dari tembak-tembakannya itu ada tulisan teroris di luar negeri sana," ujar Putra.

Perubahan sikap pelaku

Tak hanya itu, Putra juga mengungkap sosok terduga pelaku di mata teman-temannya.

Ternyata FN dulunya dikenal sebagai sosok ceria dan pandai bergaul dengan teman-temannya.

Bahkan di kelas 11 atau tahun lalu, FN sempat ingin mengikuti lomba menggambar karena diajak temannya.

"Untuk waktu dia (FN) masih kelas 11 dia masih ceria aja, seperti layaknya orang normal, bersosialisasi. Waktu temannya mau ngajak dia lomba gambar, dia senang," kata Putra.

Namun sikap normal dan ceria FN itu berubah 180 derajat setelah dia mengalami insiden kecelakaan.

Ya, di tahun 2024 lalu kabarnya FN sempat kecelakaan sepeda motor sampai tangannya terluka parah.

Entah kenapa setelah kecelakaan itu, FN jadi pendiam.

Bahkan kata teman-temannya, FN jadi cuek dengan semua teman sekelasnya.

"Pelaku sempat jatuh dari motor, tangannya digips, dari situ dia udah mulai menyendiri, diam-diam saja di kelas, diajak temannya lomba gambar itu si pelaku udah enggak mau sama sekali. Jadi udah benar-benar cuek sama satu kelasnya itu," imbuh Putra.

Baca juga: Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Tinggalkan Pesan di Kertas dengan Darah, Sengaja Bom Kepala Sendiri?

Motif pelaku

Setali tiga uang dengan kesaksian teman sekelas terduga pelaku, penyidik juga menyebut bahwa motif FN melakukan pengeboman bukan karena perundungan.

Isu bullying jadi motif ledakan di SMAN 72 memang sempat merebak.

Hingga akhirnya terungkap bahwa terduga pelaku bukanlah korban bully di sekolah.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imannudin menyebut bahwa terduga pelaku ledakan selama ini merasa kesepian.

Hal itulah yang membuat FN melakukan perbuatan nekat yakni membawa peledak rakitan ke sekolah.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved