Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ledakan di SMAN 72

Curhat Pilu Korban Ledakan SMAN 72, Cita-citanya Terancam Kandas Karena Luka: Jangan Tinggalin Apis

Pilunya curhatan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang hingga kini masih belum pulih. Cita-cita korban terancam hancur karena kondisinya.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase youtube tv one news
LEDAKAN DI SMAN 72: Tangkapan layar Andri (di lingkaran) ayah korban menceritakan curhatan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang hingga kini masih belum pulih. Cita-cita korban terancam hancur karena kondisinya. 

Ringkasan Berita:
  • Korban ledakan SMAN 72, Apis, alami luka parah hingga tak bisa bicara dan hanya menulis pesan lewat kertas.
  • Saat sadar di rumah sakit, Apis menulis haru: “Jangan tinggalin Apis ya.”
  • Ia juga minta pelaku segera diusut, bikin ayahnya menangis mengingat cita-cita Apis jadi tentara.

 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta mengurai curhatan pilu pasca-insiden.

Kendati belum bisa bicara lancar, korban menuliskan rasa sakit hingga kondisinya yang memilukan setelah ledakan pada Jumat (7/11/2025).

Salah satu korban terparah imbas ledakan di SMAN 72 Jakarta bernama Hafiz mengurai ceritanya kepada sang ayah.

Lewat secarik kertas, remaja usia 16 tahun yang karib disapa Apis itu mengungkap penderitaannya pasca-ledakan.

Ayah Apis, Andri menyebut bahwa putranya adalah korban yang paling parah mengalami luka-luka hingga harus dirawat intensif di ICU.

Diungkap Andri, ada alasan kenapa Apis bisa mendapatkan luka serius gara-gara ledakan bom rakitan terduga pelaku FN.

Rupanya saat kejadian, Apis sedang berada di dalam masjid dan duduk di dekat tiang, dekat bom rakitan yang disimpan FN.

"Bomnya itu tepat di belakang tiang (masjid), ini si Hafiz (sebelah bom), ini temannya, ini temannya juga. Jadi (Hafis) paling dekat di sini (dengan bomnya)," pungkas Andri, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tv one news, Rabu (12/11/2025).

Imbas dari ledakan tersebut, Apis mengalami luka serius sebanyak 50 persen di tubuhnya.

Selain luka bakar, Apis juga mengalami gangguan pendengaran serius serta penglihatannya yang bermasalah.

"Matanya yang sebelah kiri kabur. Telinganya sebelah kiri tidak bisa mendengar. Kakinya dibilang patah," ujar Andri.

Karenanya, Andri terus memantau kondisi sang putra di rumah sakit.

"Dari kemarin kondisinya sore waktu saya berkunjung, tingkat sadarnya semakin hari makin bertambah. Cuma buat luka-lukanya belum bisa dipastiin bagus (belum pulih), (korban masih) di ICU," kata Andri.

Baca juga: Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Tinggalkan Pesan di Kertas dengan Darah, Sengaja Bom Kepala Sendiri?

Curhatan korban

Lebih lanjut, Andri menceritakan curhatan Apis setelah insiden ledakan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved