Ledakan di SMAN 72

Aksi Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Lepas Seragam dan Tenteng Senjata Mainan, Tulis Pesan Berdarah

Pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, FN (17) rupanya beraksi melepas seragam sambil menenteng senjata mainan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Youtube Kompas TV
LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - FN (17) pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta rupanya sempat terekam kamera melepas seragam sebelum melakukan aksinya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, FN (17) rupanya beraksi melepas seragam sambil menenteng senjata mainan.

FN bahkan menenteng senjata sambil mengarahkannya ke masjid sekolah.

Hal itu terungkap pada rekaman CCTV yang dirilis Polda Metro Jaya, Selasa (12/11/2025).

FN pergi ke sekolah menaiki sepeda motor sambil diantar oleh ayahnya.

Pada rekaman CCTV terlihat FN duduk di bangku belakang sambil menggendong tas merah dan membawa tas biru muda di pangkuannya.

FN lalu tiba di sekolat pada pukul 06.28 WIB.

"Pada waktu CCTV menunjukkan pukul 07.28, waktu aktual atau real-time-nya adalah 06.28.04, itu anak yang berkepentingan hukum atau anak, memasuki gerbang sekolah SMA 72 Jakarta menggunakan seragam sekolah dengan menggendong tas punggung warna merah dan menenteng tas warna biru pada tangan kirinya serta memakai sepatu hitam dan berjalan ke arah kiri kamera," kata Dirresiber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Gomgom Manorang Pasaribu.

Kemudian masih pada pukul 06.28 WIB, FN terlihat berjalan sendirian menuju ke koridor ruang kepala sekolah.

Ia tampak sempat berbincang dengan seorang perempuan berhijab.

"Di depan ruang kepala sekolah, ABH masih berpapasan dengan seorang wanita, yang kami duga guru sekolah tersebut. Masih bertegur sapa," kata dia lagi.

Pada rekaman CCTV selanjutnya, FN masih terekam oleh kamera melintas.

Namun kali ini FN hanya menggendong tas merah tanpa alas kaki.

Sepatu hitam dan tas biru yang sebelumnya ia bawa tidak terlihat di rekaman itu.

"Ini sudah menginjak waktu 11.43 real-time-nya, berarti menjelang pelaksanaan kegiatan ibadah pada saat itu," jelasnya.

Saat itu, FN tampak masih berpakaian seragam lengkap.

Namun di tampak bagian dalam, ada celana berwarna hitam yang tersembul.

"(celana hitam) Terlihat dari luar lebih sedikit dan dia menuju ke arah tempat ibadah masjid. Dan ini juga menjadi titik awal ketika kita masuk di Channel 06 di depan masjid, jadi Channel A06 di depan masjid," kata dia lagi.

Ia menuturkan, saat itu hanya ada satu CCTV yang mengkover, itu anak memasuki masjid menggunakan seragam sekolah dengan membawa tas merah.

Baca juga: Curhat Pilu Korban Ledakan SMAN 72, Cita-citanya Terancam Kandas Karena Luka: Jangan Tinggalin Apis

"Jadi membawa tas merah masuk ke dalam. Kemudian masih terlihat juga yang bersangkutan memantau situasi di dalam dan di luar," ujarnya.

Dalam pantauan CCTV, FN saat itu sedang berdiri saja di dekat tiang, posisinya masih terkover oleh kamera yang ada.

"Pada waktu CCTV 12.44 atau waktu real time-nya 11.44 masih di Channel 30, itu dilihat bahwa anak tersebut memasuki pintu masjid di bagian depan. Nah ini sudah tidak terkover lagi pada saat itu," bebernya.

Kemudian FN terlihat lagi di kamera sudah melepas baju seragamnya.

Bahkan ia juga terlihat sudah kembali mengenakan sepatu hitamnya.

"Di waktu CCTV yang terkover bahwa pukul 11.57 atau waktu aktualnya 12.05 WIB, itu anak sudah melepas baju seragamnya dan terlihat menuju ke arah lorong, arah ke arah masjid dengan memakai celana hitam kaus putih dan menggendong senjata mainan atau dummy," jelasnya.

"Jadi terlihat di CCTV. Kemudian arah tangannya mengarahkan ke arah masjid," tambah dia.

Kemudian tak lama setelah itu, terjadi ledakan di dalam masjid.

"Pada waktu aktual 12.05.51, terkover dari Channel 06 depan masjid, bahwa terlihat cahaya warna merah keluar dari dalam masjid disertai dengan ledakan dan mengeluarkan asap berwarna putih," bebernya.

Di waktu yang sama, FN terlihat berlari dari arah masjid.

Saat itu ia masih mengenakan baju putih, celana hitam, dan menenteng senjata.

Pesan berdarah

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin, mengungkapkan bahwa ledakan ketiga yang terjadi di area bank sampah sekolah berasal dari bom sumbu rakitan buatan F sendiri.

“Ledakan kedua, di lokasi tempat yang bersangkutan ditemukan luka, menggunakan sumbu. Sehingga mengakibatkan luka di bagian kepala yang bersangkutan,” ujar Iman dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

Sebelum peristiwa itu, dua bom remote terlebih dahulu meledak di area masjid sekolah saat Salat Jumat berlangsung.

Tak lama berselang, ledakan ketiga terdengar dari arah bank sampah, tempat F kemudian ditemukan dalam kondisi tak berdaya.

Di sekitar tubuhnya, polisi menemukan senjata mainan laras panjang, pistol, beberapa bom rakitan yang belum sempat diledakkan, serta secarik kertas berlumur darah.

Setelah diperiksa, di atas kertas itu tertulis satu kata dengan huruf besar berwarna merah, yakni DIE.

Tulisan tersebut diduga dibuat oleh F menggunakan darahnya sendiri sebelum menyalakan bom di dekat kepala.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved