Bima Arya : Anak-anak Jangan Berlebihan Main Gadget
Setiap tahun, Pemerintah Kota Bogor hanya mampu menyediakan 250 kacamata untuk selurun anak di Kota Bogor.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, setiap tahun, Pemerintah Kota Bogor hanya mampu menyediakan 250 kacamata untuk selurun anak di Kota Bogor.
"Karena keterbatasan anggaran, kita hanya mampu mengakomodir 10 persennya saja," kata Bima Arya saat penyerahan kacamata secara simbolis di Balai Kota Bogor, Jalan Ir H Djuanda, Selasa (20/10/2015).
Untuk itu, dia bersyukur dengan program CSR yang diberikan Alfamart, dalam bentuk kacamata kepada 2.125 pelajar di Bogor.
"Karena 33 persen disebabkan karena gadget, kita akan dorong program anak tanpa gadget yang dicanangkan oleh PKK dan BPMKB," kata Bima Arya.
Ke depannya, Bima Arya juga mengundang pihak Alfamart untuk fokus kepada anak-anak, dengan membuat taman ramah anak.
"Edukasi anak tanpa gadget ini, di sekolah masing-masing dilakukan pengawasan ketat dengan tidak membiarkan penggunaan gadget berlebihan di lingkungan sekolah," jelasnya.
Dia juga mengatakan, akan memperbanyak ruang terbuka publik, dengan mendorong anak-anak untuk lebih banyak main di taman.
"Agar tidak terjebak dalam pengaruh gadget. Untuk di taman, kita tidak akan memasang wifi, saya tidak suka taman ada wifinya," kata dia.
"Karena keterbatasan anggaran, kita hanya mampu mengakomodir 10 persennya saja," kata Bima Arya Sugiarto saat penyerahan kacamata secara simbolis di Balai Kota Bogor, Jalan Ir H Djuanda, Selasa (20/10/2015).
Untuk itu, Bima Arya bersyukur dengan program CSR yang diberikan Alfamart dalam bentuk kacamata kepada 2.125 pelajar di Bogor.
"Karena 33 persen kerusakan mata disebabkan karena gadget, kita akan dorong program anak tanpa gadget yang dicanangkan oleh PKK dan BPMKB," katanya.
Ke depannya, Bima Arya juga mengundang pihak Alfamart untuk fokus kepada anak-anak, dengan membuat taman ramah anak.
"Edukasi anak tanpa gadget ini, di sekolah masing-masing dilakukan pengawasan ketat dengan tidak membiarkan penggunaan gadget berlebihan di lingkungan sekolah," jelasnya.
Dia juga mengatakan, akan memperbanyak ruang terbuka publik, dengan mendorong anak-anak untuk lebih banyak main di taman.
"Agar tidak terjebak dalam pengaruh gadget. Untuk di taman, kita tidak akan memasang wifi, saya tidak suka taman ada wifinya," kata dia.(*)