Peringatan Hari Pahlawan
Warga Bogor Disuruh Minum Air Seni dan Makan Bendera Merah Putih
Saya pengen tahu kondisi saat itu, ternyata sudah penuh sama Belanda, saya tertangkap
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Vovo Susatio
lihat foto
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Tentara Belanda dan sekutu yang menduduki Bogor pada masa perang Kemerdekaan Republik Indonesia sering berlaku sadis pada orang-orang yang dicurigai sebagai pejuang.
Siksaan yang dilakukan tentara sekutu dan Belanda di sekitar tahun 1945 itu masih diingat veteran Kota Bogor yang pernah melalui masa perang kemerdekaan.
"Warga yang tertangkap, dibawa ke Istana Bogor, dulu Istana itu sudah dikuasai Belanda," kata seorang veteran Kota Bogor, Ma'mun Permadi, kepada TribunnewsBogor.com, di Cooffe Time Buitenzorg, Hotel Royal Padjajaran, Minggu (8/11/2015).
Menurut Ma'mun, puluhan warga Bogor yang tertangkap dan dibawa ke Istana Bogor menjalani penyiksaan habis-habisan oleh tentara Belanda.
Orang-orang yang ditangkap ada yang dipaksa meminum air seni, bahkan mulutnya dijejali bendera Merah Putih.
"Disuruh minum air kencing satu ember, terus disuruh makan bendera Merah Putih," ujarnya.
Saat itu, Ma'mun yang masih berusia 14 tahun, mencoba masuk ke dalam Kebun Raya Bogor.
"Saya pengen tahu kondisi saat itu, ternyata sudah penuh sama Belanda, saya tertangkap," ujarnya.
Ma'mun dibawa ke sebuah rumah di dalam Kebun Raya Bogor.
Beruntung bagi Ma'mun, penyekapan yang dilakukan oleh tentara Belanda ini sedikit longgar. Dia pun berhasil meloloskan diri.
"Saya kabur ke arah Pasar Bogor," kata Ma'mun.
Ma'mun mengisahkan berbagai cerita seputar perjuangan kemerdekaan di Bogor ketika menghadiri undangan peringatan Hari Pahlawan di Hotel Royal Padjajaran, Minggu (8/11/2015).
Terkait peringatan Hari Pahlawan, karyawan Hotel Royal Padjajaran pada hari ini mengenakan busana ala pejuang kemerdekaan, dan ada juga yang memakai baju bergaya militer.
