Cerita Kakek Penjual Sorabi Rp 2 ribu yang Sepi Pembeli, Saat Dicicip Ternyata Begini Rasanya

Berbekal sebuah gerobak, kakek yang tak diketahui namanya ini setiap harinya memakirkan gerobaknya itu di Jalan Wanaherang, Gunung Putri, Bogor.

Penulis: Tania Natalin Simanjuntak | Editor: Ardhi Sanjaya
Facebook

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tania Natalin Simanjuntak

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kebanyakan orang yang sudah mengalami usia seperti kakek ini lebih banyak di rumah, bersantai atau menikmati hidup.

Tapi tidak begitu dengan apa yang dirasakan oleh seorang kakek yang biasa memakai topi dan handuk kecil di leher ini.

Kakek tersebut sudah berusia 80 tahun.

Di usia senja itu, dirinya masih aktif berjualan setiap hari.

Berbekal sebuah gerobak, kakek yang tak diketahui namanya ini setiap harinya memakirkan gerobaknya itu di Jalan Wanaherang, Gunung Putri, Bogor.

Lokasi tepatnya ada di Jalan Mercedes di depan PT Nito.

Kakek penjual sorabi/Facebook Vicky Virgianty
Kakek penjual sorabi/Facebook Vicky Virgianty ()

Seorang wanita dengan akun Vicky Virgianty di Facebook mengunggah 4 foto si kakek itu.

Fotonya gelap, menandakan hari sudah malam.

Baca: Sering Ditipu Pemilik Toko, Kisah Kakek Buta Penjual Kemoceng Ini Mengharukan

Kakek tersebut duduk di samping gerobaknya dengan berjualan serabi buatannya sendiri.

Kakek penjual serabi/
Kakek penjual serabi//Facebook Vicky Virgianty ()

Harga serabinya pun cukup murah.

Sebuahnya Rp 2.000 saja.

Tapi yang bikin wanita ini sedih adalah, jualannya itu tak laku-laku.

Bahkan ketika malam sudah datang, si kakek masih menunggu pelanggan.

kakek penjual serabi
kakek penjual serabi/Facebook Vicky Virgianty ()
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved