Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sepi Penumpang, Sopir Angkot di Puncak Sekarang Banyak Bengong

Ia mengaku penghasilannya menurun drastis, padahal dia harus membiaya sembilan anak.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Soewidia Henaldi
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Saepudin, salah satu sopir angkot jurusan Sukasari-Cisarua. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Pendapatan sopir angkot yang melayani trayek di sepanjang jalur Puncak, Kabupaten Bogor kian berkurang saja setelah banyaknya angkutan berbasis online di Bogor.

Hal itu dirasakan oleh para sopir angkot jurusan Sukasari-Cisarua, Sukasari-Cibedug dan angkot jurusan Cicurug.

Salah satu sopir angkot, Herman mengaku penghasilannya menurun hingga 30 persen.

Dia mengatakan, penumpang dari Bogor banyak yang menggunakan angkutan online.

Pria yang sudah 20 tahun jadi sopir ini mengaku biasanya bisa meraup penghasilan sampai Rp 100 ribu perhari, namun sekarang hanya Rp 70 ribu.

"Karena makin banyak ya, yang online itu, saya dapet 70 ribu tiap hari itu, kalo dulu mah biasanya 100 ribu," ungkap Herman kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (31/5/2017).

Hal senada juga diungkapkan oleh sopir angkot jurusan Sukasari-Cisarua, Saepudin.

Ia mengaku penghasilannya menurun drastis, padahal dia harus membiaya sembilan anak.

Pria asal Pasir Muncang ini mengaku bahwa ia sangat kesulitan membiayai anaknya apalagi  istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga karena harus menjaga anaknya yang masih kecil.

Pemasukan sebagai sopir angkot tidak memenuhi kebutuhan hidup anaknya, termasuk biaya sekolah.

"Anak saya SD aja gak sampe lulus, banyak ojek online sih sekarang, apalagi kalo sepi, bisa dapet cuma 20 ribu saya sehari," katanya.

Baik Herman maupun Saepudin kini lebih banyak bengong saat mangkal di Pasar Ciawi untuk menunggu penumpang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved