Syiar Ramadhan di Pondok Pesantren
Sisipkan Ajaran Soal Duniawi Sesuai Agama, Pesantren Darul Huda Cetak Santri Berkualitas
Pesantren yang didirikan oleh Abuya KH.Hasan Mustofa ini sudah mencetak santri-santri berkualitas dari berbagai pelosok.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Tak hanya menjadi kiyai kondang, jebolan Pesantren Darul Huda atau lebih dikenal sebagai Pesantren Cilember ini juga mencetak banyak pengusaha, bahkan pejabat.
Pesantren yang berlokasi Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor ini sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat.
Pesantren yang didirikan oleh Abuya KH.Hasan Mustofa ini sudah mencetak santri-santri berkualitas dari berbagai pelosok.
Penerus Abuya Cilember, KH.Rohmatullah (62) mengaku bahwa pesantren Cilember tersebut sudah bisa mencetak berbagai profesi.
"Alumni-alumni banyak yang menjadi kyai, menjadi ajengan, menjadi ustad, kemudian ada juga yang jadi lurah, ada yang jadi pengusaha, ada yang buka toko, bermacem-macem lah," ujar KH.Rohmatullah ketika TribunnewsBogor.com temui di Pesantren Darul Huda.

Santri pesantren Darul Huda juga berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat bahkan ada pula santri yang datang dari Riau dan Lampung untuk belajar agama.
Anak bungsu Abuya Cilember ini juga menjelaskan bahwa pelajaran di dalam pesantrennya lebih mengutamakan keagamaan.
Seperti akidah, ilmu tauhid, ilmu fiqih, ilmu tasawuf, ilmu pembacaan alquran, hadist, ilmu nahwu, shorof, bilagha, ilmu falaq seperti untuk mengetahui hisab dan sebagainya itu dipelajari di pesantren tersebut.

Namun di dalam pengajian santrinya itu, diselipkan juga pelajaran untuk duniawi namun tetap di dasari oleh agama.
Untuk itulah santri-santrinya bisa mendalami berbagi profesi sesuai pilihan masing-masing di masyarakat walau pun alumninya di dominasi santri-santri yang menjadi kyai.
"Untuk mengatur waris, perekonomian, bidang bisnis, bidang dagang, itu dikaji dalam ilmu fiqihnya di sini. Jadi istilahnya kalo tidak berhasil mengembangkan ilmu (di masyarakat) alumni mengembangkan usahanya sesuai dengan ajaran-ajaran pesantren," jelasnya.
Abuya sudah mendirikan pesantren di Puncak sejak tahun 1918. KH.Rohmatullah sebagai anak bungsu Abuya pun sejak 1979 menjadi penerus sebagai pemimpin pesantren.
Ia merupakan anak bungsu dari 17 putra-putri Abuya. Untuk mengurus pesantren, ia pun dibantu oleh anak pertamanya, H.Muhammad Yusuf dan para ustadz/ustadzah lainnya yang kini mendidik 112 santri laki-laki dan 160 santri perempuan.