Tuai Simpati dengan Berjualan Es Hingga Larut Malam, Fakta Bocah 13 Tahun Ini Tak Semiris Ceritanya
"Di usianya yg baru 13 tahun Adit sudah menjadi kepala keluarga / tulang punggung."
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Berhasil tarik simpati dari netizen, nama bocah 13 tahun ini mulai terkenal di jagat duni maya.
Nama Adit menjadi buah bibir di kalangan warganet.
Simpati bahkan gerakan penggalangan dana deras bermunculan.
Tapi, seiring rasa belas kasihan itu datang rupanya ada fakta yang cukup membuat warganet jengkel.
Buat temen temen yang di daerah Cilincing, Jakarta Utara, tolong di beli Es adik ini ya.
Adik ini namanya Adit, usianya 13 tahun.
Dia sudah tidak mempunyai Ayah dan Ibu.
Sekarang tinggal bersama Nenek nya.
Biasanya Adit berjualan Es dari sore sampai larut malam, makanya Adit sering ketiduran di Jalan, Adit mangkal di samping Indomaret Jl. Kesatriaan 12, Cilincing.

Adit bekerja untuk makan sehari hari Nenek dan Adiknya, juga buat biaya sekolah.
Di usianya yg baru 13 tahun Adit sudah menjadi kepala keluarga / tulang punggung.
Adakah di antara temen temen yg mau meringankan beban adik ini? langsung ke lokasi ya ketemu sama adik ini. #SHARE #KetimbangNgemis #HELP

Kira-kira begitulah cerita miris yang ditulis akun Facebook Eris Riswandi tentang Adit si penjual es.
Tapi kini, akun Twitter @DinsosDKI1 mengunggah fakta lain soal Adit.

Sedikit penjelasan mengenai seorang anak warga kami yg menjadi virtal di Medsos.
Anak ini bernama lengkap ADITIA APRIL SETIAWAN, ayahnya bernama WINARNO dan ibunya PURWATI.
Tinggal bersama kakeknya yg bernama JANGKE serta neneknya TRI
Kedua orang tuanya sdh berpisah, ayahnya pergitidak tahu rimbanya, sedangkan ibunya bekerja keluar negeri sebagai TKW,
Sesekali kabarnya ada mengirimkan uang juga untuk anaknya.
Seharihari ADIT tinggal bersama kakek dan neneknya.


Adapun ADIT berdagang es sampai larut malam menurut keterangan dari para tetangga (warga sekitar) menjajakan es buatan dari neneknya sendiri yg konon katanya kalau dagangannya tak habis dia akan kena marah dari neneknya.
Perlu diperjleas disini bahwa sebetulnya mereka bukanlah dari keluarga susah atau miskin, bangunan rumahnya pun tergolong lumayan bagus dibanding dg rumah tetangga kanan kirinya,
Kakeknya JANGKE sebagai nelaytan masih segar dan punya usaha bagan.
Sedangkan neneknya (ibu TRI) menurut keterangan warga punya usaha meminjamkan uang kepada warga yg membutuhkan.
Dan celakanya si ADITIA ini juga tidak JUJUR, dalam berdagang dia kerap mencari sensasi dari orang yg melihatnya, mengatakan bahwa ayah ibunya sdh meninggal dunia dan dia tidur juga dijalanan,
Padahal si ADITIA ini kalau dagangannya belum habis dia bagi2kan kepada teman2nya dan dia sendiri bermain
