PNS Cantik Tewas
Keluarga Pelaku Beberkan Rekaman Pertengkaran Diduga AM dengan Istrinya, Ucapannya Miris
Sitti Nuraeni, selaku kakak kandung AM mengakui seringkali Indria bersikap arogansi ke AM.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jajaran Kepolisian telah menangkap pria berinisial AM (39) di Tanjung Buntung, Batam, Kepulauan Riau, pada Minggu (3/9/2017) malam.
AM diduga membunuh istrinya sendiri yang bekerja sebagai Pegawai Diklat Badan Narkotika Nasional (BNN) bernama Indria Kameswari (38) di kontrakannya Perumahan River Valley, Cijeruk, Bogor, pada Jumat (1/9/2017).
Sitti Nuraeni, selaku kakak kandung AM mengakui seringkali Indria bersikap arogansi ke AM.
Wanita yang akrab disapa Eni ini memaparkan AM diketahui lulusan di salah satu Universitas di negeri Kangguru, Australia.
Bahkan dia seringkali dapat pukulan dari istrinya sendiri.
Baca: Tersangka Pembunuh PNS Cantik Dinilai Kurang Ramah, Sempat Distop Security Saat Pergi Usai Kejadian
"Saya sudah ada hasil visum dari Rumah Sakit (RS) Sentul City Bogor. Terbukti Indria itu kerap memukul adik saya (AM). Bahkan, saya ini ada bukti kiriman rekaman dari adik saya yang kala adik saya bertengkar dengan dia (Indria). Kami dari pihak keluarga tidak menyangka, jikalau si Indria ini sering bersikap kasar ke adik saya ya yang dimana adalah suaminya. Indria ini malu, malu punya mobil butut. Malu rumah ngontrak di Bogor," papar Eni kediaman orangtuanya, di Warakas I Gang IIA, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (4/9/2017).
Dikatakan Eni, AM seringkali bercerita tentang sikap istrinya saat-saat ini.
Diketahui, Indria ini kerap minta mobil dan rumah mewah ke AM.
"Kami awalnya tak percaya jika Indria perilaku kasar seperti itu. Ternyata, adik saya (AM) itu, membuktikan beberapa rekaman saat dimana dia dan istrinya bertengkar. Ada banyak hasil rekaman ketika adik saya bertengkar di dalam mobil, saat mengantar Indria atau menjemput Indria dari kantor," terangnya.
Baca: Sehari Sebelum Ditemukan Tewas, PNS Cantik Sempat Balas Komentar di facebook, Isinya Bikin Heran
Berikut sebagian kutipan direkaman yang telah dikirim AM ke anggota keluarganya yang berisi pertengkaran diduga AM dan Indria di dalam mobil sebelum pembunuhan terjadi :
Beberapa kata tertentu sengaja disensor:
"Kagak ada yang bisa elu buktiin, gue pengen kabur rasanya. Kalau gue enggak ada dalam beberapa hari ini lu jangan nyari gua. Capek otak gua, gua pengen istirahatin otak gua. Capek otak gua. Sengsara aja, dijanjiin melulu Ta* Anji**. Mana sekarang mobil mana? Mana mobilnya? Mana mobilnya? Mana mobilnya sekarang! Eu buktiin aja enggak lu! Yang ini lah yang itu, bacot aja semuanya. Coba mana ada bacot lu yang teralisasi, mana bacot lu yang terealisasi. Gak ada satu pun!" (Indria)
"Ya baru kemarin, jangan dipukul pukul dong" (AM)