Bayi Meninggal Diduga Karena ada yang Merokok Saat Aqiqah, Ini Penjelasan Dinkes Kota Bogor

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Beberapa waktu lalu postingan bayi meninggal diduga karena meghirup asap rokok viral di media sosial.

Menanggapi hal tersebut Bagian Seksi Promosi Kesehatab Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erni mengatakan bahwa anak-anak sangat rentan terhadap asap rokok.

Oleh karena itu, menurutnya perokok aktif diimbau menjauhi anak-anak ketika sedang merokok.

" Anak-anak itu rentan terhadap asap rokok, terlebih jika anak tersebut menderita penyakit asma, maka penyebab alergi akan lebih besar seperti alergi debu, dingin dan juga alergi asap rokok," ujarnya.

Bukan hanya itu, menurut Erni anak-anak yang memiliki penyakit alergi akan lebih sensitif terhadap asap rokok.

Jika anak-anak yang memiliki alergi terhadap asap rokok, terpapar asap rokok maka resiko terkena gangguan pernapasan akan lebih besar.

" Jadi anak-anak yang memiliki alergi itu sangat sensitif kalau terkena asap rokok saluran pernafasan akan tertutup asap," katanya.

Erni juga menjelaskan bahwa bahaya asap rokok akan lebih besar jika perokok melakukan aktifitas merokok di dalam ruangan.

Karena menurutnya di dalam ruangan rokok akan menempel pada benda-benda yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Tahun 2015 kita pernah melakukab survei dengan menguji udara di luar ruangan yang banyak polusi asap knalpot dengan kondisi udara di dalam ruangan dengan dipenuhi asap rokok, hasilnya Co2 (karbon dioksida) di dalam ruangan yang ada aktifitas merokok lebih besar kadar Co2 nya di bandingkan dengan kondisi udara di dalam ruangan," katanya.

Masih kata Erni, rupanya kondisi tersebut dikarenakan asap yang dikeluarkan oleh knalpot berbaur dengan O2 (oksigen) sedangkan di dalam ruangan asap rokok menempel di benda-benda yang ada diruangan.

Hal tersebut yang membuat kadar Co2 lebih besar.