Hore ! 2 Panda Asal China Tiba di Indonesia, Yuk Simak 6 Fakta Menariknya, Kandangnya Mewah !

Kandang megah pun sudah disiapkan oleh pihak TSI yang akan menjadi rumah sementara Cai Tao dan Hu Cun selama 10 tahun ke depan.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Taman Safari Indonesia
Panda bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) asal China yang akan tinggal di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Setelah penantian selama hampir dua tahun, sepasang Panda asal China akhirnya tiba di Indonesia.

Panda bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) diterbangkan hari ini, Kamis (28/9/2017) langsung dari China dan telah mendarat tadi pagi di Jakarta.

Dua panda ini rencananya akan ditempatkan di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor.

Kedatangan Panda ini juga merupakan simbol hubungan bilateral dan perdamaian antara Indonesia dan China.

Baca: 4 Fakta Mengerikan Pembunuhan Remaja Setengah Telanjang di Sawah, Pesta Miras Sampai Khilaf

Kandang megah pun sudah disiapkan oleh pihak TSI yang akan menjadi rumah sementara Cai Tao dan Hu Cun selama 10 tahun ke depan.

Bagaimana sih proses keberangkatan 2 panda ini hingga sampai ke Indonesia ?

Lalu, bagaimana dengan kondisi kandang supermegah di TSI Bogor?

Yuk simak jawabannya dalam 5 fakta berikut yang TribunnewsBogor.com rangkum dari berbagai sumber.

1. Sempat Tertunda

Sebenarnya, wacana kedatangan Panda ini sudah digembar-gemborkan sejak pertengahan tahun 2015.

Bahkan tersiar kabar kalau dua panda ini akan tiba di Indonesia pada pertengahan tahun 2016.

Meski belum ada kepastikan kapan akan tiba, namun pihak TSI Cisarua sudah membangun kandang raksasa untuk kedatangan panda.

Direktur TSI Cisarua, Frans Manansang mengatakan kandang panda tersebut sudah dipersiapkan dengan baik termasuk dari segi medisnya.

Panda yang akan dipindahkan habitatnya ke Indonesia. Panda ini diambil dari Wolong Panda Base, China.
Panda yang akan dipindahkan habitatnya ke Indonesia. Panda ini diambil dari Wolong Panda Base, China. (Taman Safari Indonesia)

Terkait dengan kedatangan pandanya, ia memperkirakan sepasang panda berumur sekitar 5 sampai 10 tahun ini akan tiba bulan Mei 2016.

Namun, kini masih dalam proses akhir administrasinya.

"Sebenarnya sudah ada prsetujuan, tingga administrasinya saja. Sekarang proses sedang berjalan. Ini awalnya kan kesepakatan dua presiden dan kita proses administrasinya, saat ini kita tinggal menunggu itu saja," terangnya kepada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.

Baca: Dituduh Maling Bawang, Remaja Yatim Ini Dibacok Kepalanya Hingga Meninggal Dunia, Kisahnya Viral

Bila proses administrasinya selesai dalam waktu dekat ini, diperkirakan Bulan April atau Mei bisa ditampilkan.

"Tapi sebelum dibawa ke sini harus menunggu dua bulan untuk dikarantina. lalu di sini juga harus di karantina lagi. Indonesia merupakan negara ke-14 yang kedatangan panda," ujarnya.

2. Mengenal Ciao Tao dan Hu Chun

Siapakah Cai Tao dan Hu Chun itu? Cai Tao lahir tanggal 4 Agustus 2010 di China Conservation and Research Centre for Giant Panda Ya'an Bifengxia Base.

Dikutip dari Kompas.com, Ayah dari panda jantan ini bernama Yuan Yuan dan ibunya adalah Na Na.

Berat Cai Tao saat ini mencapai 127 kilogram.

Sementara Hu Chun lahir pada 8 November 2010 di tempat yang sama dengan Cai Tao.

Ayah Hu Chun adalah Wu Gang dan ibunya bernama Ye Ye.

Kedua panda ini diharapkan bisa mempunyai anak selama berada di Indonesia.

4. Diberi Visa

Proses keberangkatan dua panda ini dilakukan dengan melalui serentetan proses yang cukup panjang.

Sebelum diberangkatkan, pemerintah serta masyarakat China melakukan pesta perpisahan,

Dikutip dari Kompas.com, pesta perpisahan yang diselenggarakan di Wolong Panda Base, Rabu (27/9/2017) siang tersebut, antara lain dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk China Soegeng Rahardjo, Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manangsang, para pejabat China dan masyarakat China.

Visa Cai Tao
Visa Cai Tao (KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA)

Pada kesempatan itu, Dubes Indonesia Soegeng Rahardjo memberikan visa Indonesia kepada Cai Tao dan Hu Chun sebagai simbol diterimanya kedua panda raksasa itu di Indonesia.

Sementara pihak China memberikan sertifikat adopsi sebagai tanda peminjaman kedua panda berumur 7 tahun itu kepada Indonesia.

5. Penerbangan Spesial

Untuk menjemput dua panda ini, tim dari TSI terbang ke China.

Lalu, mereka melakukan penerbangan dnegan menggunakan maskapai garuda Indonesia.

Rombongan berangkat pukul 04.20 waktu setempat, dan tiba di Indonesia, Kamis (28/9/2017) pagi.

Sebelum terbang, Cai Tao dan Hu Chun berangkat dari Wolong Panda Base menempuh perjalanan darat sepanjang sekitar 100 km ke Chengdu, Rabu (27/7/2017) malam.

Baca: Foto Wedding, Fotografer Ungkap Rahasia Mencengangkan Pasangan Pengantin Ini, Sempat Dikira Hoax

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan kedua panda, dua orang dokter hewan dan dua keeper (pengasuh) dari Taman Safari Indonesia dan China Conservation and Research Centre for Giant Panda (CCRCGP) ikut dalam penerbangan ini.

Penerbangan Chengdu-Jakarta merupakan perubahan rute (re-route) penerbangan reguler supaya hewan warisan dunia itu bisa lebih cepat tiba di tujuan.

Pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut panda dari China mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (28/9/2017)
Pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut panda dari China mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (28/9/2017) (KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA

Penerbangan Garuda dari Chengdu ke Jakarta biasanya transit di Denpasar, dengan total waktu tempuh mencapai 8 hingga 9 jam. Namun dengan re-route ini penerbangan dipangkas menjadi hanya sekitar 5 jam saja.

Terkait pengangkutan panda raksasa ini, Garuda juga menyajikan penerbangan bernuansa panda.

"Headrest kami kasih panda semua, kaos gambar panda. Semua bernuasa panda. Bahkan sampai cake gambar kepala panda," katanya.

Dalam penerbangan pesawat Airbus 330-200 Garuda Indonesia dari China ke Indonesia, Kamis (28/9/2017), setiap penumpang mendapatkan kaus bergambar panda dan bertuliskan I AM FLYING WITH GIANT PANDAS.
Dalam penerbangan pesawat Airbus 330-200 Garuda Indonesia dari China ke Indonesia, Kamis (28/9/2017), setiap penumpang mendapatkan kaus bergambar panda dan bertuliskan I AM FLYING WITH GIANT PANDAS. (KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA)

Dalam penerbangan yang menggunakan pesawat Airbus 330-200 wide body ini, setiap penumpang mendapatkan kaus bergambar panda dan bertuliskan "I AM FLYING WITH GIANT PANDAS".

4. Diresmikan Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk meresmikan soft launching pengenalan pasangan panda raksasa Cai Tao dan Hun Chun di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Jawa Barat.

"Iya Pak Jokowi dan Presiden China yang akan meresmikan," ucap Group Head Marketing Taman Safari Indonesia, Triyoba Nataria, di Wolong, China, Minggu (24/9/2017) dikutip dari Kompas.com.

Triyoba menyebutkan proses untuk mendapatkan panda tersebut sudah dimulai sekitar lima tahun lalu.

Pihak China pun sudah mengecek kelayakan Taman Safari.

Setelah sempat tertunda beberapa waktu, pada awal Juli 2017 TSI mendapatkan kabar bahwa pasangan panda siap dikirim ke Indonesia. Cai Tao dan Hun Chun pun terpilih sebagai duta.

"Ini merupakan simbol hubungan bilateral dan perdamaian kedua negara," kata Triyoba.

5. Tinggal 10 Tahun

Kedua panda merupakan pinjaman dari pemerintah China (breeding loan), artinya selama dipelihara di Indonesia, kedua panda ini bisa memiliki anak.

Pasangan panda raksasa ini akan tinggal di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat selama 10 tahun.

Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manangsang optimistis Cai Tao dan Hu Chun akan bisa berkeluarga dan mempunyai anak.

"TSI dengan kepercayaan ini pasti akan berhasil dan akan melahirkan anak," kata Jansen di Wolong, Rabu (27/9/2017) dikutip dari Kompas.com.

Dia mengatakan keyakinannya itu berdasarkan kepada lima hal yang bisa didapatkan di Taman Safari Indonesia.

"Di rumah panda kami mendapatkan lima baik. Pertama udara baik. Kedua lingkungan pegunungan dan juga udaranya bagus. Ketiga simbol panda, dua panda sebagai simbol perdamaian, konservasi. Keempat gedung palace itu sama seperti budaya di sini. Dan kelima yang terbaik di Asia Tenggara," katanya.

Baca: Jarang Muncul Setelah Dikabarkan Ikut Agama Suami, Begini Kehidupan Aktris Istri Keturunan Raja Ini

Jansen juga menyebutkan, pihaknya siap melakukan inseminasi buatan bila memang diperlukan agar pasangan panda raksasa itu bisa mempunyai keturunan di Indonesia.

6. Kandang

kandang panda ini dibuat megah dan lokasinya terpisah dengan kandang satwa lainnya.

Kandang panda ini berada di dataran yang lebih tinggi di dalam kawasan TSI.

Selain itu, bentuknya juga lebih mewah dibanding kandang satwa lainnya.

Di halaman depan kandang, terdapat dua patung panda besar.

Lalu, di bawahnya terdapat tulisan dengan huruf mandarin dan huruf alfabet bertuliskan "GIANT PANDA TAMAN SAFARI INDONESIA".

Gedungnya megah terdiri dari tiga lantai dan kental dengan nuansa oriental.

Kandang panda yang ada di Taman Safari Indonesia, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kandang panda yang ada di Taman Safari Indonesia, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. (TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana Aditama)

Warna merah dan cokelat mendominasi kandang panda.

Direktur TSI Cisarua, Frans Manansang mengatakan kandang panda tersebut sudah dipersiapkan dengan baik termasuk dari segi medisnya.

"Kadang panda ini luasnya 1800 m2, ada fasilitas indoor exibition di lantai 3 dan outdoor exibition di lantai 2. Konsep temanya Tiongkok dan dominasi warna merah. Kita mulai pembangunan kandang ini sejak sekitar setahun lalu (2015)," kata Frans beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, kandang panda ini ditempatkan dilokasi yang lebih tinggi dari kandang lainnya karena menyesuaikan iklim sekaligus mempertimbangkan pemandangannya.

Di belakang kandang terlihat pemandangan hutan konservasi, sementara di dbawahnya terlihat pemandangan wilayah Puncak.

Fasilitas medis kandang panda ini juga lengkap, sudah disiapkan ruangan pemeriksaan dan melahirkan.

Kandang panda yang ada di Taman Safari Indonesia, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kandang panda yang ada di Taman Safari Indonesia, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. (TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana Aditama)

Tenaga medisnya juga sudah disiapkan yang ahli dan berpengalaman menangani panda.

Menurut Wakil Direktur Taman Safari Indonesia Michael Sumampaw di Wolong kepada Kompas.com, kedua panda itu akan dikarantina terlebih dahulu sebelum diperlihatkan kepada publik.

Sementara mengenai tarif tiket pengunjung agar bisa melihat kelucuan para panda ini, Michael menyebut pihaknya masih melakukan pengkajiaan.

"Apakah akan dipisahkan, misalnya membayar tiket Rp 50.000 atau dijadikan tiket terusan. Masih kita kaji," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved