Cerita Kenangan Karyawan Restoran Rindu Alam yang Tak Lama Lagi Bakal Dipensiunkan
Beberapa karyawan ada yang bekerja sejak masih bujangan hingga menikah dan sekarang sudah memiliki cucu.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Restoran Rindu Alam yang berlokasi di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor banyak meninggalkan kenangan bagi para pengunjungnya.
Tidak terkecuali bagi para karyawannya yang sudah bekerja hingga puluhan tahun di restoran yang menjadi ikon kawasan Puncak tersebut.
Beberapa karyawan ada yang bekerja sejak masih bujangan hingga menikah dan sekarang sudah memiliki cucu.
Salah satunya dialami Siswandi (57), salah satu Supervisor restoran Rindu Alam ini mengaku sudah 34 tahun bekerja.
Ia merupakan pria asli Kebumen yang tinggal di Kampung Pacet, Desa Cipendawa, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
"Saya mulai masuk bekerja di sini tahun 1983, waktu itu masih bujang, sampai nikah dan punya anak tiga dan cucu satu," ujar Siswandi kepada TribunnewsBogor.com.
Baca: Bulan November Bangunan Restoran Rindu Alam Puncak Dibongkar
Ia mengatakan dalam perjalanannya restoran tersebut berdiri, bangunannya tidak banyak yang dirubah.
Namun, ia mengaku bangunan restoran tempat ia bekerja itu sempat diterpa angin kencang hingga atap restoran hancur dan berserakan di jalan raya.
"Dulu pernah atapnya ini kebawa angin, sampe ke jalan, trus atapnya dirubah gak seperti awal, meja kursi juga pernah diganti tapi bangunan lainnya masih sama seperti dulu," katanya.
Selain itu, ketika melayani pengunjung, ia mengaku sering mendapat sapaan pengunjung yang mengaku senang ketika datang ke restoran tersebut.

"Suka ada pengunjung, aduh bapak dulu saya ke sini pas masih kecil, sekarang saya udah berkeluarga, ternyata masih sama, saya bilang terimakasih, silahkan menikmati, banyak itu yang gitu terutama yang dari luar Jawa Barat," katanya mengutip ucapan pengunjung.
Artis dan Presiden
Ia juga mengakui bahwa Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah datang ke tempatnya bekerja itu.
Tidak hanya itu, kalangan artis sejak dibawah tahun 2000 hingga sekarang banyak yang datang dan makan bahkan restoran Rindu Alam itu serta beberapa kali pernah dijadikan lokasi syuting.
Artis yang pernah datang menurut Siswandi, adalah Eva Arnas, Rano Karno, Roy Martin, Beri Prima, Adven Bangun dan yang lainnya.
Baca: Restoran Rindu Alam Akan Dibongkar, Warga Sekitar Takut Kehilangan Pekerjaan
Karyawan lain, Fitri Fauziah (20) mengatakan, artis lainnya juga pernah datang ke restoran Rindu Alam seperti Yuni Sarah, Kartika, Baim Wong, Citra Kirana, Tara Budiman, Lesti dan Jesica Iskandar.
Seperti diketahui, restoran Rindu Alam ini November mendatang akan dibongkar oleh Pemprov Jabar.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan, lokasi restoran Rindu Alam akan dirubah menjadi public space.
Tak lama lagi, nama besar Rindu Alam restoran bersejarah di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor tinggal kenangan.(*)
Akan Digusur November
estoran Rindu Alam bukan tempat asing bagi Anda yang biasa tetirah ke Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Restoran yang sudah berdiri sejak 1980 itu rupanya tak akan bertahan lebih lama lagi.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, restoran yang berdiri di ketinggian sekitar 1.443 meter dari permukaan laut itu bakal segera diratakan dengan tanah.
Deddy melanjutkan, pembongkaran akan dilakukan bulan depan.
"November kita ratakan, jadi akan kita jadikan untuk publik area," kata Deddy Mizwar kepada TribunnewsBogor.com.
Lahan yang dipakai oleh Restoran Rindu Alam menurut Deddy merupakan milik dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Tanah tersebut, sudah disewakan selama hampir 32 tahun.
Disadur dari Kompas.com, restoran Rindu Alam yang ada sekarang ini dirintis dua orang yang bersahabat sejak muda, yakni Ibrahim Adjie dan DS Mangkuto.
Adjie adalah mantan Panglima Kodam Siliwangi.
Adapun Mangkuto adalah pemilik Roda, restoran minang di Cipanas.
Kedua orang itu kemudian minta izin kepada Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk pinjam atau sewa lahan peristirahatan Rindu Alam itu yang kini berlokasi di Jalan Raya Puncak Km 23 Kabupaten Bogor.
Permohonan itu diajukan 1979 dan izin akhirnya keluar 1980.
Pembangunan restoran pun dimulai dengan menghilangkan bangunan lama sebelum restoran dibuka pada 1981.
"Itu tanah pemprov, kalau bukan tanah kita kita gak akan diapa-apain, ini tanah pemprov yang disewakan udah 32 tahun itu," katanya.
Deddy menjelaskan bahwa nantinya setelah dirobohkan, eks lahan restoran Rindu Alam akan dijadikan public area.
"Kita ratakan dulu untuk publik area, kalo ada bangunan dihitung, trus seperti apa, jangan sampai terjadi sesuatu yang bisa mengurangi resapan air," tukasnya.
Akan Dirubah Jadi Begini
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor sudah membuat jadwal pembongkaran restoran Rindu Alam Puncak.
Kabid Penegakan Perundang-undangan pada Satpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat soal rencana pembongkaran.
"Rencananya tanggal 30 november akan diratakan," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor saat ini akan berkirim surat kepada Pemprov Jabar terkait rencana pembongkaran rumah makan yang sudah berdiri puluhan tahun itu.
"Kami sudah rapatkan dengan bagian aset Pemprov Jabar, pada prinsipnya sudah tidak ada masalah untuk dibongkar," terangnya.
Menurutnya, area restoran yang memiliki luasan sekitar 1000 meter itu akan dikembalikan fungsinya menjadi daerah resapan air.
"Lahan itu aset milik provinsi, setelah dibongkar nanti akan di tata ulang," tukasnya.