Penumpang Angkot di Jalur Puncak Banyak Yang Masih Was-was, Sopir: Narik Jadi Sepi
Ia mengatakan dari jumlah penumpang tersebut rata-rata adalah penumpang lokal yang kebanyakan pedagang.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Para sopir angkutan kota (Angkot) yang beroperasi dijalur puncak mengaku kesulitan mencari penumpang pasca terjadi insiden longsor di kawasan riung gunung beberapa waktu lalu.
Meski sudah bisa melintas, namun angkot jurusan Cipanas-Puncak ini hanya bisa mengantarkan penumpangnya hingga sekitaran riung gunung saja yang biasanya bisa sampai di gunung mas, Kecamatan Cusarua, Kabupaten Bogor.
"Narik sekarang mah sepi kang," kata Ade (52) sopir angkot kuning jurusan Cipanas-Puncak kepada TribunnewsBogor.com.
Ade mengatakan, sejak polisi melakukan penutupan jalur disekitar lokasi longsor angkot yang beroperasi di jalur puncak jarang dipenuhi penumpang.
"Susah sekarang mah, paling sekali narik dari Riung Gunung ke Cipanas dapet delapan penumpang, itu juga untung-untungan," ujar Ade kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (14/2/2018).
Ia mengatakan dari jumlah penumpang tersebut rata-rata adalah penumpang lokal yang kebanyakan pedagang.
Menurutnya, penumpang yang hendak jalan-jalan ke kawasan Puncak hampir tidak ada sama sekali.
"Turun drastis, sekarang mah gak penuh-penuh (penumpang angkot), wisatawan udah gak ada, paling penumpang tukang peuyeum (tape), tukang pisang, yang dagang di pasar," ungkapnya.
Ia juga berharap, lokasi longsoran di jalur pouncak segera dilakukan erbaikan sehingga warga bisa melakukan aktivitas normal tanpa dibayangi rasa takut akan terjadi lobsor susulan dititk yang sama.
