Kebanyakan Berdagang, Wanita Cantik Keturunan Tionghoa Ini Milih jadi Polisi, Begini Nasibnya Kini
Ipda Liliana bergabung di korps ini untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi pelayan masyarakat.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terjun ke dunia yang berbeda dari kebanyakan warga Tionghoa yang tinggal di Indonesia, wanita ini mencari peruntungan di bidang lain.
Meski berdarah Tionghoa, wanita cantik ini memutuskan untuk mengabdikan diri di Kepolisian Republik Indonesia.
Perwira polisi wanita berdarah Tionghoa ini diulas di salah satu situs resmi Polri, tibratanews, Agustus 2017 lalu.
Ipda Liliana bergabung di korps ini untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi pelayan masyarakat.
Seperti diketahui bersama, kebanyakan warga keturunan Tionghoa di Indonesia banyak terjun ke dunia usaha.
Sangat sedikit yang menjadi abdi negara.
Di antara yang sedikit itu adalah Liliana Wijaya Jonni, perwira pertama (pama) di Polres Balikpapan.
Lili, begitu panggilan perwira berpangkat Inspektur Dua (Ipda) berusia 23 tahun, kini menjabat Kanit Regident Polres Balikpapan sejak awal 2017.
Sebelumnya, ketika lulus Akpol tahun lalu 2015, Lili langsung ditempatkan di Polda Kaltim, dengan tugas awal sebagai Ka SPK Polres Balikpapan, kemudian Kanit Dikyasa.

Di Polda Kaltim, Lili tercatat satu-satunya polisi keturunan Tionghoa yang muslim.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini lahir di Jakarta namun besar di Jepara, Jawa Tengah.
“Baru saya (menjadi polisi), paling banyak jadi pedagang,” ungkapnya dilansir tibratanews.
Garis keturunan Tionghoa didapatkan Lili dari ibunya, Sri Astuti hang lahir di Jepara namun besar di Sintang, Kalbar.
Ayah dan ibu Sri atau kakek dan nenek Lili penduduk asli Sintang, yang kesehariannya menggunakan bahasa “Khek”.
Sedangkan ayahnya, Jonni Amidal asli Sumatra Barat.