Cerita Pilu Dibalik Dasi Rinto Daeng Sitaba, Tukang Bakso yang Berpenampilan Seperti Eksekutif Muda
Rinto sumringah ketika ditanya alasannya selalu berpakaian seperti pekerja kantoran saat berkeliling menjual bakso.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Celana bahan, kemeja lengkap dengan jas dasi menjadi pakaian sehari-hari dari pria satu ini.
Penampilan ala eksekutif muda begitu diterapkan oleh pedagang bakso di Makassar.
Namanya Rinto Daeng Sitaba.
Foto juga kisahnya belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.
irmaeska : Salutttt dia menghargai dirinya sendiri serta pekerjaannya...semoga sukses mas nya
lagu.jadoel : semoga nti jd pengusaha bakso yaa
Baca: Diingatkan Netizen Saat Posting Foto Jupe Tak Berhijab, Begini Respon Tak Terduga Tamara Bleszynski
mira_irkamira : Orang yang sangat menghargai profesi nya, mau profesi apapun dia tetap berpenampilan sopan
nuckhe : Kreatif,bgus sih jd keliatan bersih jd mo beli juga ga ragu

Rinto seperti dikutip dari Kompas.com merupakan warga Jalan Tanggul Patompo, Makassar.
Meski mendorong gerobak bakso, Rinto selalu berpenampilan ala pegawai kantoran.
1. Terinspirasi oleh James Bond
Rinto sumringah ketika ditanya alasannya selalu berpakaian seperti pekerja kantoran saat berkeliling menjual bakso.
Dia mengaku sangat senang berpenampilan seperti itu.
Baca: Analisa Gestur Kepala Menunduk Jokowi Di Hadapan AHY, Harusnya SBY Berterima Kasih
Apalagi, para langganannya juga ikut senang membeli bakso karena pedagangnya bersih dan rapi.
"Saya memang suka bersih dan rapi. Ini juga saya terinspirasi dengan gayanya James Bond. Itu idolaku sejak kecil hingga kini. Semua film-film James Bond yang versi dulu sampai sekarang sudah saya nonton berulang-ulang kali," ungkapnya.
2. Dididik dari kecil
Rinto mengaku, sudah berpenampilan seperti ini sejak lama.
Pria yang sudah berjualan bakso selama 18 tahun ini merasa tidak semangat berdagang jika tidak bersih dan rapih.
Baca: Terungkap! Ternyata Wika Salim Sudah Menikah, Tapi Begini Kehidupan Rumah Tangganya Sekarang
Bukan tanpa sebab. Menurut Rinto, sejak kecil, dia dididik oleh almarhum ibunya, Bambo Daeng Rannu, untuk selalu rapi sejak masih duduk di bangku kelas 3 SD.
3. Cita-cita juga keinginan ibu
Rinto mengenang, ibunya sebenarnya ingin dia menjadi tentara sehingga profesi itu juga menjadi cita-citanya.
Namun, karena sang ibu sudah meninggal dunia sejak dia kecil, kandas pulalah cita-citanya.

Anak kedua dari bersaudara ini terpaksa hidup menumpang di rumah keluarganya dan harus memutar otak untuk hidup dari hari ke hari.
"Waktu kecil, ibu selalu elus-elus kepalaku dan mengatakan kamu jadi tentara ya, Nak. Tapi cita-cita itu kandas, karena saya putus sekolah dan harus mengurus diriku sendiri. Sedangkan saudara-saudaraku yang lain, terpencar menumpang di rumah keluarga yang lain. Ada sama nenek dan ada pula di keluarga yang lain," tuturnya.
Sepeninggalan ibunya, Rinto pun putus sekolah dan tinggal bersama kakak sepupunya, Nawir Daeng Lau.
Baca: TERPOPULER Rabu: Istri Meninggal Saat Selingkuh Di Hotel dan Upaya Selvi Kitty Agar Cepat Punya Anak
Sementara itu, ayahnya, Daeng Nuntung, yang berprofesi sebagai tukang becak, telah menikah lagi dan tinggal bersama istri keduanya.
4. Usaha bakso turun dari ayah
Awalnya, sang ayahlah yang mempunyai bisnis bakso keliling yang dijalankan oleh Rinto dan 6 rekannya yang lain.
Namun, karena kondisi kesehatan Daeng Lau kurang memadai, Rinto yang diminta pergi berbelanja di pasar hingga membantu membuat bakso.
"Kalau saya membuat bakso, pakai topi dan pakai celemek. Pokoknya saya jaga kebersihan dagangan saya. Sampai saya jualan keliling, saya tetap berpakai bersih dan rapi seperti ini," katanya.
5. 1 Jam bersolek
Dalam berpenampilan rapi dan bersih setiap hari, tentu saja Rinto harus mempersiapkannya dengan baik.
Rinto mengaku, mempersiapkan dirinya, mulai mandi sampai bersolek selama hampir satu jam. Pakaian dan aksesori yang dipakai adalah milik sendiri, dibelinya dari hasil tabungannya.
Baca: Ini Fakta-fakta Hutang Satpol PP Diwarung Nasi Yang Mencapai Rp 60 Juta, Nomor 3 Jangan Ditiru
"Pakaian, sepatu, topi, dasi dan lainnya ini saya beli dari hasil jualan bakso yang setiap hanya disisipkan di celengan. Saat berdandan, banyak pembeli bakso yang sudah berteriak-teriak di depan rumah. Tapi biasa kakak sepupuku itu yang melayani (mereka) jika saya berdandan," tuturnya.
6. Koleksi topi koboi
Rinto mempersiapkan dagangan baksonya dengan berpenampilan unik seperti koboi.
Menurut Rinto, topi koboi digunakannya untuk menghindari adanya kotoran atau rambut yang jatuh di makanan dagangannya.
Ternyata Rinto memiliki mempunyai banyak koleksi topi koboi yang setiap hari digunakannya menyiapkan dan menjajakan bakso dagangannya.
Selain koleksi topi koboi, Rinto juga mempunyai banyak koleksi sepatu kulit yang biasa pekerja kantoran.
Semangkok bakso yang dijajakan Rinto dihargai Rp 5.000 hingga Rp 10.000.