Laut Nusa Penida di Bali Ternyata Penuh Sampah Plastik, Apa Dampaknya Bagi Biota ?

Sebuah video aksi menyelam seorang turis mancanegara di laut Nusa Penida, Inggris menjadi viral di media sosial.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Facebook
Unggahan Rich Horner 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebuah video aksi menyelam seorang turis mancanegara di laut Nusa Penida, Inggris menjadi viral di media sosial.

Dilansir dari Tribunnews.com, ternyata video tersebut pertama kali diunggah oleh sang penyelam itu sendiri, Rich Horner.

Ia membagikan video pengalamannya saat ia menyelam di sana.

Laut yang diarunginya tersebut dikenal dengan sebutan Manta Point lantaran banyak ikan pari manta yang berkumpul di tempat tersebut.

Video tersebut diunggah Horner pada 3 Maret 2018 kemarin dan menjadi viral di beberapa situs berita internasional, seperti The Guardian dan BBC.

Dalam video itu terlihat banyaknya sampah plastik yang mengapung bersama dengan ikan-ikan di sana.

Dalam video yang berdurasi 2 menit 34 detik tersebut Horner mencoba memperlihatkan sisi lain laut Bali yang menjadi destinasi wisata favorit para turis.

Namun sebenarnya, apa akibat dari tumpukan sampah tersebut selain merusak keindahan laut ?

Ternyata ada bahaya yang lebih besar mengancam biota di laut akibat dari sampah plastik yang ada di sana.

Dilansir dari Kompas.com, Peneliti LIPI, Reza Cordova memberikan penjelasannya mengenai dampak buruk sampah plastik bagi biota.

Baca: Tak Suka Minum Air Putih, Wanita Ini Hampir Kehilangan Nyawa

Reza menuturkan sampah plastik yang tidak didaur ulang akan terpecah menjadi kepingan kecil berukuran kurang dari lima millimeter.

Kepingan tersebut dinamakan mikroplastik.

Plastik dapat berubah menjadi serpihan karena faktor panas, gelombang, sinar ultraviolet, dan peran bakteri.

Ada banyak hewan yang menjadi korban mikroplastik, termasuk penyu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved