Geliat Aktivitas PSK Di Puncak Bogor, Berbaur dengan Warga Hingga Tarif Kencan Satu Malam
mereka biasanya berpindah-pindah tempat tinggal dan dalam kesehariannya pun tidak mencurigakan namun jarang melayani tamu lokal.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Keberadaan para pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Puncak Bogor cukup sulit dielakkan warga.
Hal itu terjadi karena para PSK kerap berbaur dengan masyarakat sekitar bahkan beberapa dari mereka merangkap profesi agar tidak mudah dicurigai.
Salah satu warga Puncak yang mengenal betul aktivitas mereka, Boni (nama samaran) mengatakan bahwa PSK di Puncak bukan warga Bogor dan cukup pandai menyembunyikan diri.
Menurutnya, dalam kesehariannya mereka berbaur dengan warga sekitar dan bertingkah mengikuti lingkungannya.
"Dia ngekos di suatu tempat, ngakunya pekerjaan lain. Saya tahu jelas karena sering ketemu dengan mereka-mereka.
Mereka di lingkungan, normal, dia kalau di lingkungan punya aturan kan ya, mereka berperilaku seperti warga setempat," ujarnya ketika ditemui TribunnewsBogor.com di kawasan Puncak Bogor.
Baca: Meninggal Usai Melahirkan, Ini 3 Curahan Hati Istri Kedua Opick, Semoga Ridhomu Selalu Untukku
Ia juga mengatakan bahwa beberapa waktu ke belakang pun sempat ada PSK yang profesinya terendus warga yang kemudian diusir oleh pemilik kos.
Terkait alasan kenapa mereka menjadi PSK, Boni menjelaskan bahwa di Puncak hampir tidak ada lagi alasan klasik terpaksa menjual diri untuk menafkahi keluarganya.
Karena menurutnya di dalam aktivitasnya mereka sering berpesta menghabiskan uang dan minum minuman keras.
"Jadi emang mereka niatnya mencari uang dengan mudah dengan menjual diri. Kalau dulu mungkin tahun 70 atau 80-an ada, sekarang mah udah profesional, kan hubungan saja pakai HP, mereka janjian dimana gitu japri," katanya.
Layani Tamu Asal Timur Tengah
TribunnewsBogor.com sempat menemukan segerombolan anak muda tamu Timur Tengah mengunjungi sebuah tempat wisata di kawasan Puncak.
Terpantau mereka didampingi oleh seorang perempuan lokal dengan penampilan mencolok dengan santai melintasi kerumunan wisatawan lain.
"Tuh itu jablay (PSK), biasanya dibooking beberapa hari gitu," bisik seorang pedagang kepada TribunnewsBogor.com.