Warga Tolak Pembangunan Pusat Perbelanjaan di Jalan Raya Tajur, Tak Ada Sosialisasi dan Bikin Macet
Sementara itu Cucun seorang warga mengatakan bahwa pembangunan tersebut diketahui akan dijadiakan pusat perbelanjaan.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SELATAN - Sebuah spanduk penolakan terhadap sebua pembangunan di Jalan Raya Tajur depan Tas Tajur mendapat penolakan oleh warga.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Senin (19/3/2018), spanduk tersebut dipasang di samping pintu masuk proyek pembangunan.
Dalam spanduk tersebut dituliskan, 'Kami sebagai warga menolak pembangunan yang belum ada IMB, apalagi terhadap dampak kmacetan dan tidak ada sosialisasi kepada warga, Pemkot Bogor harus tergas dan tegor kepada pemilik lahan bukan transmart'.
Selain itu di dalam lokasi tersebut terdapat sebuah aktifitas pembangunan
Beberapa alat berat pun terlihat sedang memasang beton di dalam proyek pembanguanan.
Sementara itu Cucun seorang warga mengatakan bahwa pembangunan tersebut diketahui akan dijadiakan pusat perbelanjaan.
“Kalau baru dengar-dengar mau bikin pusat perbelanjaan gitu, tapi ini enggak ada permintaan persetujuan warga. Secara bahasa lisan juga tidak ada,” kata Cucun kepada wartawan.
Cucun oun khawatir berdirinya pusat perbelanjaan tersebut akan membuat kawasan Tajur semakin semeraut.
“Saat ini saja dengan keluar masuk kendaraan ke komplek Pakuan sudah bisa menimbulkan kemacetan, apalagi adanya itu dekat dengan pintu masuk ke komplek Pakuan, macetnya separah apa, belum ketahuan sih,” katanya.
Sementara itu hingga berita ini di turunkan TribunnewsBogor.com maaih berusaha menhkonfirmasi pihak Satpol Pp terkait izin pembangunan tersebut.