Pilkada Kota Bogor 2018

Tidak Rasakan Jokowi Effect, Dadang Danubrata Dianggap Tak Bisa Bersaing Di Pilkada Kota Bogor

Jokowi yang dikenal erat dengan PDIP juga kini lebih sering berkantor di Kota Bogor, dirasa kurang berpengaruh pada elektabilitas Dadang Danubrata.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Meski disokong oleh Partai pemenangan PDIP, pasangan calon Wali Kota Bogor Dadang Danubrata dan Sugeng Teguh Santoso malah kalah saing dengan dua rivalnya.

Berdasarkan hasil preferensi politik dari Charta Politika Indonesia, elektabilitas Dadang Danubrata jauh dari Bima Arya dan Achmad Ruyat.

Elektabilitas Dadang hanya 2,0 persen.

Sedangkan Bima Arya memperoloh 50,5 persen.

Jokowi yang dikenal erat dengan PDIP juga kini lebih sering berkantor di Kota Bogor, dirasa kurang berpengaruh pada popularitas juga elektabilitas Dadang Danubrata.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menjelaskan meski Jokowi sebagai sosok tenar di PDIP mau untuk meng-endorse Dadang demi memenangi Pilkada Kota Bogor, sosoknya hingga kini masih tak dikenal oleh masyarakat Kota Hujan.

Baca: Elektabilitasnya Di Atas Angin, Charta Politika Sebut Bima Arya Wali Kota Taman

"Tidak bisa kita kaitkan secara linier soal jokow effect, contoh untuk Dadang bagaimana mau bersaing dengan Bima dan Ruyat bila tingkat pengenalannya hanya 31,8 persen. itu pengenalan yah, belum bicara kesukaan dan elektabilitas," kata Toto di Hotel Royal Pajajaran, Kota Bogor pada Rabu (11/4/2018).

Menurut Toto, pekerjaan rumah (PR) besar dari Dadang bila mau menyaingi Bima dan Ruyat mesti menggenjok tingkat pengenalan di mata masyarakat.

Kini, Toto menganggap bahwa Dadang Danubrata sangat sulit untuk bersaing dengan Bima Arya maupun Achmad Ruyat.

"Dadang bahkan untuk tingkat pengenalan saja mesti berputar, bagaimanapun ada elektabilitas tingkat pengenalannya saja kalah. Jadi mau diendorse Jokowi, Megawati siapaun kalau dia masih bermasalah dengan tingkat pengenalan saja itu sudah sulit," lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved