Hendak Ziarah ke Gunung Gede Pangrango, Puluhan Pendaki Masuk Secara Ilegal, Satu Dievakuasi

Menurut dia, Komunitas Minimus ini menggelar open trip pendakian Gunung Gede Pangrango, masuk dari Resor Cibodas dan turun ke Resor Selabintana.

Editor: Vivi Febrianti
(KOMPAS.com/BUDIYANTO)
Sejumlah anggota Volunteer Panthera bersama komunitas Minimus mengevakuasi seorang pendaki perempuan di jalur Selabintana, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/4/018). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengunjung wisata minat khusus pendakian gunung Gede Pangrango disinyalir masih banyak yang masuk tanpa mengantongi surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) bahkan ilegal.

Padahal, sejak 1 April 2018, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah memberlakukan sistem baru yaitu pengambilan Simaksi di pintu masuk pada hari keberangkatan.

Seperti halnya yang keluar di Resor Selabintana, Pondok Halimun, Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/4/2018) tercatat sekitar 100 pengunjung tidak sesuai prosedur dan ilegal.

Berdasarkan data Resor Selabintana, Balai Besar TNGGP, pengunjung yang masuk dari Resor Cibodas dan keluar Resor Selabintana tidak sesuai prosedur yaitu sebanyak 60 orang.

Baca: Hilang Seminggu di Gunung Merbabu, Jasad Pendaki Gunung Asal Slovakia Dikerubuti Monyet

Mereka dari Komunitas Minimus Sukabumi dan 7 orang dari Jampang Tengah, Sukabumi.

Serta dilaporkan sebanyak 33 orang masuk secara ilegal atau tanpa izin.

Mereka masuk melalui jalur tidak resmi di wilayah Resor Selabintana.

Puluhan orang ini mengaku sebagai peziarah berasal dari Desa Sudajayagirang, Sukabumi.

''Mereka masuk mendaki gunung Gede Pangrango tidak sesuai prosedur dan ilegal. Bahkan satu pesertanya harus kami evakuasi, karena sakit,'' kata Kepala Resor Selabintana, Dadi Haryadi kepada Kompas.com, Senin (16/4/2018).

Menurut dia, Komunitas Minimus ini menggelar open trip pendakian Gunung Gede Pangrango, masuk dari Resor Cibodas dan turun ke Resor Selabintana.

Para peserta berasal dari berbagai daerah di kota dan Kabupaten Sukabumi.

Baca: Terpopuler, Cerita Pendaki Gunung Salak Tiba-tiba Berubah Jadi Pocong, Alasannya Bikin Merinding

''Mereka masuk tidak sesuai prosedur. Karena tidak menukarkan validasi atau bukti transfer menjadi Simaksi dan tidak memeriksakan kesehatan saat hari keberangkatan,'' ujar dia.

''Masuk di Resor Cibodas sebelum waktunya, di antara puluhan peserta harusnya masuk pada tanggal 15 April, namun mereka masuk tanggal 14 April. Juga mereka masuk pada Sabtu sekitar pukul 05:30 WIB,'' sambungnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved