Sederet Hal Nekat yang Pernah Dilakukan Sulastri, Wanita yang Ditampar Polisi Sampai Pingsan

Kemudian, suasana mendadak tegang ketika satu orang polisi berseragam lengkap menghampiri mereka.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Tribun Jatim
Dipukul polisi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wanita yang ditampar polisi hingga pingsan sempat membuat banyak warganet menjadi iba.

Tak sedikit yang menganggap bahwa polisi tersebut tak punya hati bnurani hingga tega menamparnya.

Hal ini tampak di sebuah video yang sudah tersebar luas di meia sosial.

Di video awalnya terlihat seorang wanita berbaju tidur berbincang dengan biduan.

Biduan yang duduk menunggu giliran untuk bernyanyi sesekali tertawa melihat tingkah wanita tersebut.

Kemudian, suasana mendadak tegang ketika satu orang polisi berseragam lengkap menghampiri mereka.

"Mudun!!! Tak antemi sisan kowe rak ndang mudun! (Turun!!! Saya hajar kamu jika tidak segera turun! )," bentak polisi tersebut.

Mendapat peringatan seperti itu, wanita tersebut seperti ketakutan dan duduk di samping biduan.

Baca: Cerita Kakak Wanita yang Ditampar Polisi Sampai Pingsan, Sering Kumat dan Mabuk Miras

Tak disangka, polisi dengan cepat melayangkan tangannya ke arah wajah wanita.

Sembari memegangi wajahnya, wanita itu lantas jatuh pingsan.

Di video, tampak pula seorang anak kecil yang duduk menangis di samping wanita yang pingsan.

Dipukul polisi
Dipukul polisi (Kolase Tribun Jatim)

"Masya Allah..... Pak ampun ngoten pak. Ya Alloh Pak. (Masya'Alloh..... Pak jangan gitu dong pak. Ya Allah pak)," teriak iba seorang biduan.

Melansir Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, kasus pemukulan dalam video tersebut terjadi saat acara sedekah bumi.

Acara digelar di Desa Gayam, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jateng, Selasa (1/5/2018), sekitar pukul 14.00 WIB.

Kegiatan tersebut dimeriahkan hiburan musik dangdut.

Baca: Wanita Dipukul Hingga Pingsan Depan Biduan, Polisi yang Menampar Ternyata Punya Hubungan Ini

"Oknum polisi yang melakukan pemukulan itu anggota Polsek Bogorejo. Kami masih dalami kasus ini. Masing-masing juga masih dimintai keterangan," ujar Heri kepada Kompas.com, Rabu (2/5/2018).

Korban, yakni Sulastri (30), merupakan ibu dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai petani.

Sementara pelaku pemukulan adalah Bripka Riyanto yang merupakan anggota Polsek Bogorejo, Polres Blora.

Keduanya yang belakangan diketahui masih memiliki hubungan keluarga itu tercatat sebagai warga Kecamatan Bogorejo.

1. Sedang mabuk

Menurut Bripka Riyanto, saat itu, Sulastri yang sedang mabuk dengan mengenakan baju tidur hendak naik ke panggung dan membuka pakaiannya.

Sang keponakan terus membantah saat dinasehati.

Bripka Riyanto pun habis kesabarannya.

2. Alami Gangguan Jiwa

Sulastri dikenal memiliki kebiasaan buruk oleh keluarganya.

Keluarga juga mengaku sudah jengah dengan sikap Sulastri yang sering mabuk-mabukan hingga berbuat onar.

Ibunya, Rakiyah, juga tak luput dari amukan putrinya itu

"Sulastri itu alami gangguan jiwa. Terkadang kumat," kata kakak pertama Sulastri, Munari. saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Blora, Jateng, Rabu (2/5/2018).

3. Sederet hal nekat yang pernah Dilakukan Sulastri

- Mabuk miras

- Aniaya ibu

- Mau bakar rumah

- mau jual anak

"Sulastri itu alami gangguan jiwa. Terkadang kumat. Sering mabuk miras juga. Sebelumnya sih tidak, dan baik-baik saja. Belakangan ibu saya sering dianiaya, bahkan kemarin dipukul dengan batu bata. Mengancam mau bakar rumah dan membunuh ibu saya. Kepada orang-orang juga mengancam. Bahkah sempat ngomong mau jual anak dan bunuh anaknya," kata kakak pertama Sulastri, Munari. saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Blora, Jateng, Rabu (2/5/2018).

Keluarga Sulastri termasuk Bripka Riyanto saat di Mapolres Blora, Rabu (2/5/2018).?(KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO)
Keluarga Sulastri termasuk Bripka Riyanto saat di Mapolres Blora, Rabu (2/5/2018).?(KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO) (Kompas.com)

4. Suaminya kemana ?

Dilihat dari postingan akun gosip @lambe_turah, ada capture komentar dari akun Rawon Pak Brengos.

Akun tersebut menceritakan ketika kejadian pemukulan, sang suami juga ada di lokasi.

"Ibu itu sudah lama stres bahkan ibunya sendiri mau dibunuh sama perempuan itu.

Para penyanyi yang di panggung pada takut semua.

Memang sih tindakan pemukulan itu kura ng pas, haruse diturunkan saja dari panggung.

Suamine sendiri saat itu ya nonton lur.

Suamine wes gak ngatasi kro bojone dw terus pasrah kro sedulure sing polisi iku.

Cah cilik sing nangis kui yo anake wong wedok sing dikampleng, sedulur2 e kuatir lur yen anake dipatane kro ibuke dw sing stres"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved