Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Surabaya Diteror Bom

Bom Bunuh Diri di Surabaya Gunakan 'The Mother Of Satan', Paling Sulit Dideteksi Tapi Mematikan

Terkait jenis bom yang digunakan, The Mother of Satan ini merupakan jenis bom yang sering digunakan para teroris.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kolase Foto TribunnewsBogor.com
5 kejadian Bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Lima peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya menewaskan 21 orang.

Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin mengatakan dari 5 peristiwa bom di Surabaya dan Sidoarjo, 21 orang tewas.

Jumlah tersebut diantaranya 9 orang pelaku dan 12 masyarakat sipil.

Bom bunuh diri yang digunakan oleh para pelaku termasuk dalam jenis bom berdaya ledak tinggi dan mematikan.

Kapolri, Jenderal Tito Karnavian mengatakan jenis bom yang digunakan oleh para pelaku adalah The mother of Satan.

Bom tersebut digunakan untuk diledakan di 3 gereja dan juga di rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.

Baca: Ini Sosok Ibu yang Ajak 4 Anaknya Bom Bunuh Diri, Ini yang Ia Percayai Soal Setelah Kematian

"Yang di rusunawa diduga demikian. Mungkin ada kesalahan switcing atau goncangan atau panas, sehingga meledak. Ini mungkin istilahannya senjata makan tuan," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di Kompas TV, Senin (14/5/2018).

Pihaknya juga sudah melakukan identifikasi terhadap pelaku pengeboman di Surabaya di Sidoarjo.

Dari pengeboman yang terjadi di gereja, Sidoarjo dan Mapolrestabes Surabaya, para pelakunya berasal dari 3 keluarga.

Terkait jenis bom yang digunakan, The Mother of Satan ini merupakan jenis bom yang sering digunakan para teroris.

Baca: Rekaman CCTV Detik-Detik Bom Meledak di Polrestabes Surabaya, Pelaku Diduga Bawa Anak Kecil

Bisa dibilang, bom bernama ilmiah TATP atau triacetone triperoxide ini memang menjadi bom favorit para teroris.

Tito menyebut kalau jenis bom ini sering digunakan oleh anggota ISIS di Suriah.

Di Indonesia, bom ini pernah digunakan saat teror bom di toilet mall Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan pada Oktober 2015 silam.

TATP adalah salah satu bom yang sulit dibuat dan mematikan. Kendati demikian, bahan-bahannya mudah dicari.

Dikutip dari Wikipediam TATP ditemukan pada 1895 oleh seorang ilmuan Jerman, Richard Wolffenstein.

Baca: Video Anak Kecil Coba Berdiri Pasca Ledakan Bom Di Polrestabes Surabaya, Dibawa Pelaku ?

Kekuatannya dalam jumlah yang sama lebih besar daripada TNT. Namun, berbeda dengan TNT, TATP sangat sensitif dan tidak memerlukan detonator untuk meledakkannya.

Karena faktor sensitif dan ketidakstabilan itulah, TATP tidak pernah dipakai militer atau pemakaian komersial lainnya.

Kerusakan dari TATP dalam jumlah besar bisa lebih merusak dibanding TNT dalam jumlah TATP yang sama.

Bom jenis ini lebih mudah dibuat, dan susah untuk dideteksi.

Baca: Cerita Anak Kecil yang Bangkit Usai Bom Di Polrestabes Surabaya, Ada Tulisan Ini Di Celana Dalam

Inilah mengapa TATP disebut sebagai Ibunya Setan alias 'Mother of Satan.'

Para teroris di Timur Tengah juga menggunakan bom jenis ini karena bahan-bahan yang diperoleh mudah.

Hanya memerlukan ahli kimia untuk bisa meramu hingga menjadi ledakan yang mematikan.

Baca: Cerita Anak Kecil yang Bangkit Usai Bom Di Polrestabes Surabaya, Ada Tulisan Ini Di Celana Dalam

Pada 1994 ledakan bom mobil terjadi di depan Kedutaan Besar Israel, London, 12 orang terluka dan 2 mahasiswa Palestina di Inggris ditangkap atas tuduhan 'konspirasi yang menyebabkan ledakan'.

Setelah serangan teroris mematikan yang menghancurkan menara kembar WTC, New York City pada 9 September 2001, ada 2 tindakan teroris menggunakan TATP yang paling membekas di ingatan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved